Mengenal Keunikan Budaya Pulau Bangka dalam Cultural Wave Festival
Juga diselenggarakan workshop dan bazar serta local performance antara lain, nganggung bersama tudong saji, kolaborasi live seni lukis dari macam-macam aliran, kolaborasi tarian dan musik tradisional Nusantara, Chinese Kolosal Threatical dan live demo kuliner.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaraan BCWF 2019 sebagai upaya pelestarian dan pengembangan budaya sebagai daya tarik wisata sekaligus mempromosikan serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Bangka yang tahun lalu mencapai 75.000 wisatawan.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, penyelenggaraan event akan meningkatkan ekonomi serta indeks kebahagiaan masyarakat sekaligus memperkuat unsur 3A (akses, amenitas, atraksi) juga unsur terpenting CEO Commitment. “Pulau Bangka rencananya memiliki 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di Tanjung Gunung, Kabupaten Bangka Tengah dan Pantai Timur Sungailiat, Kabupaten Bangka. Kemajuan 2 KEK sebagai destinasi kelas dunia ini tidak lepas dari CEO Commitment,” kata Menpar Arief Yahya.
Rencananya kedua KEK di Bangka dan Bangka Tengah tersebut, menurut Menpar, di Tanjung Gunung untuk mendukung pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sedangkan di Pantai Timur Sungailiat untuk sport tourism dan budaya. Namun, keberadaan kedua KEK tersebut juga dalam rangka memperkuat marine tourism sebagai keunggulan dari pariwisata Pulau Bangka.
Hal senada disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti yang pada kesempatan tersebut mewakili kehadiran Menteri Pariwisata. Menurutnya, Bangka Culture Wave Festival dan Sungailiat Triathlon merupakan momentum untuk memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Bangka bagi para wisatawan. Dengan mengemas kegiatan tersebut dalam bentuk festival, artinya mengemas berbagai daya tarik di Bangka dalam suatu kemasan yang menarik.