Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenpar Bagi-Bagi Paket Wisata Libur Nataru 2025, Banyak Diskon Tiket Pesawat!
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Pulau Buru, Surga Tersembunyi di Maluku, Pernah Jadi Tempat Tahanan Politik

Jumat, 28 April 2023 - 15:40:00 WIB
Mengenal Pulau Buru, Surga Tersembunyi di Maluku, Pernah Jadi Tempat Tahanan Politik
Mengenal Pulau Buru di Maluku (Foto: Instagram@sumurdiladang)
Advertisement . Scroll to see content

Kini, Pulau Buru memiliki 2 wilayah pemerintahan administratif setingkat kabupaten. Kedua wilayah tersebut adalah Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan. Melansir jurnal Kapata Arkeologi (2012) terbitan Balai Arkeologi Ambon, disebutkan Pulau Buru memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak kejayaan Kesultanan Ternate di kisaran tahun 1570-an. Pulau ini lantas mendapat pengaruh dari Kesultanan Ternate.

Adapun contoh pengaruh yang ditanamkan di Pulau Buru terlihat dari hadirnya perwakilan Sultan Ternate di pulau ini. Gelar yang dimiliki perwakilan tersebut adalah Sangaji atau Gimelaha (Kimelaha). Bukan hanya Pulau Buru, ada wilayah lain yang juga mendapat pengaruh dari Kesultanan Ternate, seperti Pulau Seram, Manipa, Buano, dan Kelang.

Pada 1512, ekspedisi Francisco Serrao tercatat sebagai upaya awal bangsa Eropa dalam mencari pusat produksi cengkih. Pulau Buru adalah salah satu tempat yang dijadikan lokasi persinggahan. Kala itu, para pelancong melakukan perjalanan dari Gresik menuju Ambon, kemudian ke Seram, sebelum akhirnya berlabuh di Banda. Pulau ini juga dianggap penting dalam konteks perdagangan rempah karena menjadi salah satu sentra produksi cengkih di Maluku.

Catatan historis Pulau Buru berlangsung dalam beberapa periode, yakni periode awal kedatangan bangsa Eropa, periode VOC dan pemerintahan Hindia-Belanda, periode pendudukan Jepang, dan periode dijadikannya Pulau Buru sebagai lokasi penahanan tahanan politik.

Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Pulau Buru menjadi tempat pembuangan para tahanan politik yang disebut terlibat dalam peristiwa G30S/PKI.

Selama masa orde baru, Pulau Buru dianggap sebagai gulag atau lokasi pembuangan sekaligus mekanisme untuk menindas oposisi terhadap rezim Orba. Sebelumnya, pulau ini juga digunakan sebagai kamp konsentrasi oleh pemerintah Hindia Belanda ketika pemberontakan PKI meletus di tahun 1926 sampai 1927.

Memiliki sejarah yang sangat panjang, Pulau Buru termasuk dalam jajaran lokasi wisata indah di Indonesia yang wajib dikunjungi. Terdapat Pantai Jikumerasa, Bukit Tatanggo, Pantai Wali, Pantai Baikolet, dan Teluk Bara yang menjadi tujuan wisata favorit wisatawan saat mengunjungi Pulau Buru.

Itulah seputar sejarah dan keindahan di Pulau Buru Maluku.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut