Mengintip Destinasi Wisata Selam Terbaik di Indonesia, Ada Labuan Bajo hingga Likupang
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, memberikan dukungan dengan memanjakan penyelam dengan bagasi olahraga gratis 30 kg dan diskon 50 persen untuk biaya kelebihan bagasi. Upaya ini bertujuan untuk menyebarkan wisatawan ke tiga tujuan baru dari Bali, Labuan Bajo, Pulau Lombok, dan Likupang. Ketiga destinasi tersebut tentunya menawarkan pengalaman menyelam yang tak terlupakan.
Labuan Bajo, terletak di bagian paling barat Pulau Flores, terkenal dengan pemandangan matahari terbenam dan margasatwanya, termasuk Komodo yang dapat diamati di Taman Nasional Komodo.
Sementara itu, Lombok mendapatkan lebih banyak wisatawan berkat sirkuit Mandalika dan infrastruktur baru lainnya. Di kepulauan Gili, penyelam dapat menikmati titik penyelaman terpopuler seperti Shark Diving (Trawangan Barat), Turtle Diving, Drift Diving, Wreck Diving (Wreck kapal patroli Jepang pada Perang Dunia II) dan tentu saja Muck Diving untuk para fotografer bawah air.
Likupang, dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari Manado, adalah permata tersembunyi yang hanya diketahui oleh para penyelam. Dive center dan resort di pulau-pulau kecil lepas pantai Likupang sangat disukai oleh penyelam internasional.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengadakan Business Gathering di Sydney, Australia, dengan tujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai wisata selam memperkuat positioning Indonesia di Australia sebagai destinasi wisata selam dunia yang aman.
Acara ini dihadiri oleh dive wholesaler, travel agent (TA), dan tour operator (TO) Australia yang tertarik untuk menawarkan paket wisata selam ke Indonesia dengan harga yang kompetitif.
Direktur Promosi dan Pariwisata Minat Khusus dari Kemenparekraf, Itok Parikesit, mengungkapkan acara ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren pasar Australia terkait wisata selam dan mempromosikan potensi destinasi wisata selam Indonesia kepada para peserta. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memperluas dan memperkuat jejaring dengan pemangku kepentingan terkait.
Menurut Itok, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan prospek yang positif bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya dari Australia, serta dapat memberikan kontribusi dalam membuka peluang baru bagi industri pariwisata Indonesia dalam meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dan Australia.
Editor: Vien Dimyati