Mengintip Pesona G-land yang Tersembunyi di Ujung Selatan Banyuwangi

Selama perjalanan pengunjung disuguhkan dengan pemandangan alam yang menawan. Langit biru yang begitu cerah, sinar mentari yang menghangatkan, hamparan sawah hijau, serta gunung yang menjulang tinggi membuat siapapun yang melihat merasakan kesegarannya alam yang murni.
Memasuki Kawasan Taman Nasional Alas Purwo, pengunjung menyusuri hutan dengan pohon-pohon tinggi yang masih sangat asri, disambut kawanan kera juga berkeliaran di jalanan dan pepohonan, selain itu ada juga rusa yang berada di sekitar pantai. Meski tidak langsung kabur, namun kera dan rusa tetap menjaga jarak dengan manusia.
Salah satu warga asli Banyuwangi yang berada di Taman Nasional Alas Purwo, Wawan mengatakan ombak G-Land sangat digemari peselancar. “Peselancar mancanegara mayoritas berasal dari Australia, Amerika, Inggris, dan Eropa,” ujar Wawan, melalui keterangannya belum lama ini.
Menurut Wawan kegiatan surfing paling ramai pada Maret hingga Oktober setiap tahun. “Kalau tidak ada pandemi Covid-19, kejuaraan selancar dunia atau yang biasa disebut World Surfing League Championship Tour akan diselenggarakan di G-Land pada Juni lalu. Karena event ini memang yang paling ditunggu-tunggu oleh atlet surfing dunia,” kata Wawan.
Mengingat hal tersebut, Banyuwangi merupakan salah satu kota yang sukses dalam mengembangkan dan mengemas berbagai event di bidang pariwisata. Namun, sejak pandemi Covid-19 membuat berbagai macam event seperti WSL Championship Tour harus ditunda sampai situasi Covid-19 mereda.