Mengintip Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu yang Angker, Ternyata Ini Sejarahnya
1. Sejarah
Ruang bawah tanah Lawang Sewu awalnya dibangun ketika zaman Belanda dan diperuntukan sebagai saluran pembuangan air. Namun, semenjak diambil alih oleh pemerintah Jepang pada 1942, ruang bawah tanah dialihfungsikan menjadi penjara bawah tanah sekaligus tempat pembantaian penduduk pribumi maupun tentara Belanda.
Sementara itu, ketika Jepang berkuasa atas bangunan Lawang Sewu, mereka membuat tiga penjara yang miliki spesifikasi berbeda. Yakni penjara jongkok (miliki ukuran tinggi 0,5 meter, dan para tahanan harus jongkok dengan diisi air hingga sebatas leher), penjara berdiri (miliki ukuran 1 meter x 1 meter yang diisi oleh 7-8 orang dengan berdiri berhimpitan).
2. Mitos
Mitos yang beredar tentang ruang bawah tanah Lawang Sewu ialah ruangan tersebut merupakan ruangan yang dapat tembus ke Laut Jawa. Namun, hal ini ditepis oleh salah satu cagar budaya Semarang, Tjahjono Raharjo, hal tersebut merupakan salah tafsir orang-orang yang sudah menyebar luas. Menurutnya, ruangan bawah tanah Lawang Sewu merupakan basement yang diusung oleh artsitek tempo dulu.
Editor: Vien Dimyati