Mengintip Sketsa Keindahan Borobudur Tahun 1948 lewat Karya Srihadi Soedarsono
Hingga selepas SMA, Srihadi mulai fokus untuk belajar seni. Ketertarikannya pada pendekatan landscape lebih jelas dideskripsikan antara 1954-1959 ketika beberapa kali berkunjung ke Bali.
Sketsa Borobudur merupakan salah satu karya yang dia buat pada 1948. Saat usia Srihadi baru 17 tahun. Dia menggambarkan candi Borobudur dengan pendekatan landscape melalui garis-garis ekspresif.
Sketsa ini sengaja ditampilkan bersama karya-karya mutakhirnya sebagai penanda bahwa sketsa Borobudur-lah cikal bakal Srihadi membuat lukisan-lukisan landscape di kemudian hari.
Seluruhnya ada 44 lukisan yang dipamerkan, terdiri dari 38 lukisan baru, sisanya merupakan koleksi pribadi. Seluruh karya, kecuali sketsa Borobudur (1948), menggunakan media cat minyak pada kanvas.
Karya-karya tersebut antara lain Horizon - The Golden Harvest (2018), Borobudur Drawing (1948), Borobudur - The Energy of Nature (2017), Mt. Bromo - The Mystical Earth (2017), Papua - The Energy of Golden River (2017), The Mystical Borobudur (2019), dan Jakarta Megapolitan - Patung Pembebasan Banjir (2020).