Menikmati Destinasi Spa ala Pedesaan di Subang, Relaksasi dengan Bahan Alami
Tradisi Turun Temurun

Destinasi spa di Indonesia belakangan banyak menarik perhatian wisatawan mancanegara. Bahkan, sejak 2017, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bersama industri, asosiasi spa, hingga akademisi sepakat untuk mengembangkan treatment etno wellness spa atau perawatan kebugaran, serta kecantikan tubuh menggunakan tradisi dan budaya.
"Kami komitmen menggunakan bahan-bahan alami tradisional dan menerapkan budaya Indonesia. Bahkan sudah ditetapkan ada 9 etno wellness, yang menjadi tradisi turun-temurun di masing-masing daerah," kata Wulan.
Adapun sembilan etno wellnes tersebut adalah Lulur dari Jawa, Boreh dari Bali, Tangas dari Betawi, So’oso dari Madura, Batangeh dari Sumatera Barat, Bakera dari Sulawesi Utara, Tellu Sulapa Eppa dari Suku Bugis Sulawesi Selatan, Oukup Batak dari Sumatera Utara, hingga Batimung dari Kalimantan Selatan.
"Dari sembilan etno wellness ini, Martha Tilaar sudah mengembangkan empat etno wellness, yaitu lulur, boreh, batimung, dan bakera. Bahkan, kalau tidak ada pandemi kami sudah mengeluarkan Tangas Betawi, jadi 5," kata Wulan menjelaskan.
Dia menambahkan, penggunakan warisan turun temurun ini menjadi komitmennya. "Kami bisa dibilang pionir di industri spa dan didukung oleh Martha Tilaar Inovation Center. Jadi kita benar-benar menggali dan mengembangkan secara profesional. Dari metode, ingredients, hingga pengembangan produk dan pelatihan ini menjadi paket menyeluruh. Ini akan menjadi inspirasi untuk spa lain," kata dia.