Menjelajahi Pulau Cheung Chau yang Indah, Dihuni Penduduk Asli Hong Kong dan Tak Ada Gedung Tinggi
Cheung Chau merupakan pulau bagian barat daya Hong Kong. Pulau ini menjadi salah satu tempat yang paling lama dihuni penduduk asli Hong Kong. Cheung Chau juga menjadi tempat favorit turis lokal untuk menikmati akhir pekan. Perjalanan ke Cheung Chau cukup mudah. Wisatawan bisa memilih dua alternatif transportasi yakni darat dan laut.
Jika memilih jalur laut untuk menuju Cheung Chau, Anda bisa menggunakan kapal speed boat dari Central Pier Outlying Islands. Jarak tempuh menuju Cheung Chau dari pelabuhan memakan waktu sekitar 30 menit.
Satu tiket kapal menuju Cheung Chau di luar akhir pekan dijual dengan harga 26,2 dollar Hong Kong, atau sekitar Rp50.000. Sementara, Anda harus merogoh kocek senilai 38 dollar Hong Kong atau sekitar Rp73.000.
Setibanya di Cheung Chau, Anda akan disambut dengan panorama Cheng Chau Tung Wan Beach yang memukau. Hamparan pasir putih di tambah debur ombak menjadi pemanis heningnya suasana pulau. Di kawasan ini, Anda tak akan menemui kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor. Penduduk asli Cheung Chau hanya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi sehari-hari.
Penduduk lokal banyak yang membuka usaha seperti menjual cenderamata hingga rumah makan seafood. Selain di hari libur, mayoritas pertokoan di Cheung Chau tidak beroperasi.
Selain itu, terdapat hotel tua bernama Warwick. Dulunya, hotel ini mejadi satu-satunya penginapan kelas elit di Cheng Chau. Akan tetapi, Warwick tak lagi seperti dulu karena banyaknya penginapan baru yang disewakan warga lokal.
Meski demikian, mayoritas turis lokal tidak menginap di pulau ini. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu dalam sehari untuk berkeliling pulau kemudian kembali pulang.
Sementara itu, kapal speed boat pengangkut turis mulai beroperasi sejak pukul 06.00 pagi dan berhenti beroperasi pada 01.00 malam.
Editor: Vien Dimyati