Merinding, 6 Kampung Mati Ini Keberadaannya Sudah Dihapus dari Peta Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan terdapat penghuninya. Namun tahukah Anda, beberapa di antaranya kini menjadi kota mati yang beberapa hal membuat kawasan ini ditinggalkan begitu saja.
Kota-kota mati ini tidak sekadar tak berpenghuni, namun juga sudah terhapus dari daftar wilayah di Indonesia. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, karena sebagian orang menjadikannya sebagai destinasi wisata unik atau anti-mainstream.
Penasaran di mana saja Kampung Mati yang keberadaannya sudah dihapus dari peta? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (10/5/2023).
Salah satu kota mati yang tidak hanya populer di Indonesia, tapi sudah sampai mancanegara. Dulunya Marina City merupakan kawasan yang berpenghuni, bahkan menjadi primadona sebagian orang. Sebelum berubah jadi kota mati, Marina City dikenal sebagai pusat judi terbesar se-Asia Tenggara. Namun kini berubah, menjadi kawasan tak berpenghuni, namun sejumlah bangunan bergaya khas Eropa masih kokoh berdiri.
Lokasi Marina City ini ada di Batam, salah satu wilayah Indonesia yang dekat dengan Singapura. Tempat ini resmi ditutup saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyatakan, perjudian adalah sesuatu kegiatan ilegal dan dilarang.
Kota Mati Tommy Soeharto ini berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Kota ini juga menjadi wilayah yang resmi dihapus dari peta Indonesia. Disebut kota mati karena dulunya area ini adalah lahan karet dengan luas 1.200 hektare, yang mana diambil oleh empat perusahaan milik keluarga cendana pada 1991.
Kemudian di tahun 1993 hingga 1997 Tommy Soeharto membangun perusahaan mobil timor dan perumahan perum Karawang baru yang rencana diperuntukkan untuk para pekerja. Namun pada 1998 saat orde baru, pajak di kawasan tersebut tidak terbayarkan. Hingga akhirnya terbengkalai dan kini berubah jadi kota mati.
Wilayah ini tampak lebih mengerikan dan menyeramkan dari dua kota tadi. Di mana Desa Simacem yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara ini dulunya merupakan kawasan asri, ditambah lagi berada di kaki pegunungan atau hanya 3 kilometer dari Gunung Sinabung.
Namun, karena erupsi dan muntahan lava yang dikeluarkan oleh Gunung Sinabung pada 15 September 2013 membuat Desa Simacem jadi terkena imbasnya. Seluruh wilayah pedesaan ini tersapu bersih oleh awan panas dan guyuran lava panas, sehingga membuatnya jadi desa mati. Kini sisa bangunan hingga harta benda milik warga desa masih banyak yang tertinggal. Meski demikian, desa ini menjadi wilayah mati dan tak berpenghuni lagi.