Misteri Pantai Kaimbulawa yang Cantik di Sulawesi, Unik Suka Menghilang Tiba-Tiba

JAKARTA, iNews.id - Pesona keindahan alam yang ada di Pantai Kaimbulawa selalu menarik untuk dijelajahi. Pantai yang berlokasi di Sulawesi Tenggara ini tidak hanya dikenal indah tapi juga unik karena terkadang suka menghilang. 

Ya, ada banyak berbagai fenomena alam yang selalu menarik untuk dibahas atau di perbincangkan. Salah satunya adalah Pantai Kaimbulawa, yang terletak di Sulawesi Tenggara. 

Baca Juga

Inikah Tempat Wisata Paling Ekstrem di Dunia? Ngeri Ada Gerbang Neraka Menakutkan

Sulawesi Tenggara, sudah terkenal dengan keindahan alam baharinya yang hampir tak terjamah oleh tangan-tangan manusia. Pemandangannya selalu membuat takjub setiap mata yang melihat. 

Lebih tepatnya Pantai Kaimbulawa berjarak 10 kilometer dari Lapara, Ibu Kota Siompu Timur, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Penasaran ingin tahu keindahan Pantai Kaimbulawa di Sulawesi Tenggara ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (7/1/2023). 

Baca Juga

Kenapa Ubud Bali Jadi Tempat Wisata Favorit? Keindahan Alam dan Seni Berpadu di Sini

Pantai Kaimbulawa

Pantai Kaimbulawa memiliki misteri yang membuat siapa saja penasaran. Sebab, pantai ini tidak bisa selalu dikunjungi. Ya, keberadaan pantai ini hanya ada ketika air laut surut, dan ketika air laut pasang Pantai Kaimbulawa akan tertutup dengan air dan menjadi lautan.

"Pantai ini ada ketika air laut surut, dan ketika air pasang (naik) pantai kembali tertutup oleh air laut dan pantai yang kita saksikan menjadi tak terlihat," dikutip melalui YouTube Elfran Wahyu. 

Baca Juga

Kisah Pilu Bunker Kaliadem yang Kini Jadi Tempat Wisata Populer di Yogyakarta 

Akses Menuju Pantai Kaimbulawa

Akses menuju pantai ini memang tidak mudah, karena pengunjung harus melalui jalanan dengan batuan karang yang membuat pengguna jalan harus berhati-hati saat melintasi jalan tersebut, terutama bagi para pengendara roda dua.

Baca Juga

Jadi Tempat Wisata di Magelang, Ternyata Begini Cerita Gereja Ayam

Sepanjang perjalanan, Anda akan diiringi dengan jejeran nyiur di ruas kanan dan kiri jalan serta berbagai vegetasi hijau lainnya. Mendekati pantai, jalanan akan semakin sempit, sehingga hanya bisa dicapai menggunakan kendaraan roda dua atau berjalan kaki.