Misteri Pesawat Terbang Melayang di Udara Tanpa Kendali, Ternyata Seluruh Penumpang dan Awaknya Mayat

JAKARTA, iNews.id - Kisah kelam di dunia penerbangan pernah terjadi pada 2005 silam. Pesawat terbang melayang-layang di udara dengan seluruh penumpangnya sudah menjadi mayat.

Pesawat terbang tersebut adalah Helios 522 yang terbang dari Larnaca menuju Praha dengan rute Athena. Kisah tragis itu terjadi ketika pesawat sudah berada di udara. Kemudian mengalami gangguan yang bermula karena adanya human error. Karena gangguan tersebut, para penumpang kehabisan oksigen di dalam pesawat. 

Baca Juga

Suku Mante, Manusia Kerdil Misterius di Pedalaman Aceh

Penasaran ingin tahu lebih lengkap kenapa peristiwa itu terjadi? Berikut ulasannya dirangkum melalui akun Instagram @diosetta, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga

Fakta Keraton Surosowan, Tempat Tinggal Sultan hingga Bangunan Misterius yang Masih Terkubur di Tanah 

Terjadi pada 2005

Peristiwa tragis itu terjadi pada 14 Agustus 2005 silam. Helios 522 terbang dari Larnaca menuju Praha dengan rute Athena. Di dalam pesawat terdapat 121 penumpang. Kejadian itu diberi julukan penerbangan hantu karena kondisi pesawat yang tetap terbang meski pilot dan penumpang di dalamnya telah meninggal dunia.

Baca Juga

Misteri Keraton Majapahit yang Hilang, Raib Tak Berbekas

Penyebab Tragedi karena Human Error

Rupanya penyebab tragedi kelam itu terjadi disebabkan oleh kelalaian dari petugas pesawat tersebut. Pasalnya, salah satu awak darat mengatur sistem menjadi manual untuk memeriksa kebocoran yang terjadi sebelum penerbangan. Sayangnya, petugas tersebut itu tidak mengubah sistemnya kembali ke pengaturan sistem otomatis saat berada di ketinggian.

Baca Juga

Mengenal Keindahan Danau Lau Kawar di Kaki Gunung Sinabung hingga Misteri Tangisan Ibu

3. Alarm Peringatan Diabaikan

Setelah pesawat berada di ketinggian tertentu, dengan tiba-tiba alarm pesawat menyala. Alarm pesawat mendadak menyala yang menunjukkan adanya masalah pengaturan udara di dalam kabin, namun diabaikan oleh kru pesawat. Tekanan udara pun mulai turun selama 13 menit. Meski alarm terdengar, pilot pesawat yang mulai merasakan efek hipoksia kemudian salah menafsirkan peringatan tersebut. Sistem pengaturan udara yang diatur manual oleh kru darat juga tidak disadari oleh awak kabin udara. Oksigen pun lambat laun semakin menipis.

Baca Juga

Fakta Keraton Yogyakarta, Tempat Tinggal Raja hingga Misteri Jalan Malioboro

4. Penumpang Alami Hipoksia

Ketika mencapai ketinggian 18.000 kaki, masker oksigen penumpang pun menipis hingga merasakan efek hipoksia. Pada saat itu seluruh penumpang dan awak pesawat tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen dan suhu udara menyentuh -40 hingga -60 derajat celcius. Masker oksigen terlontar dari atas pertanda kondisi udara di dalam kabin menipis.

Pada momen ini, pilot masih sadar dan sempat berkomunikasi dengan pusat operasi di darat dan menjelaskan masalah yang terjadi. Sayang, pilot akhirnya pingsan sebelum melaksanakan prosedur guna memecahkan masalah di dalam pesawat. Penumpang di kabin juga pingsan. Perkiraan disebabkan karena kehabisan oksigen dan membeku dalam suhu -40 hingga -60 derajat Celcius.

5. Melayang 3 Jam Tanpa Kendali

Pilot mencoba berkoordinasi dengan petugas di darat, sayangnya usaha itu gagal. Sang pilot langsung tidak sadarkan diri. Tragisnya, setelah hampir 3 jam pesawat tersebut terbang tanpa kemudi.

Sempat dicegat oleh jet tempur F-16 untuk mengecek keadaan pesawat, karena tidak ada kontak dengan Helios Airways 522. Pilot F-16 pun terheran-heran karena mendapati pilot dan penumpang di pesawat dalam keadaan kaku.

Pesawat tanpa kendali itu pun melayang-layang di langit Yunani mengikuti mode pilot otomatis dengan membawa rombongan penumpang dan pilot yang telah menjadi mayat. Sampai akhirnya bahan bakar pesawat Helios habis. Mengakibatkan pesawat itu jatuh dan hancur berkeping-keping di daerah berbukit karena kehabisan bahan bakar dan menewaskan 121 orang di dalamnya.

Editor: Vien Dimyati