Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bangga! Labuan Bajo Masuk Daftar Destinasi Terbaik Asia 2026
Advertisement . Scroll to see content

Pantai Kedonganan di Bali Makin Dikenal, Nelayan Tangkap Ikan dengan Cara Digitalisasi

Sabtu, 01 Juni 2024 - 16:20:00 WIB
Pantai Kedonganan di Bali Makin Dikenal, Nelayan Tangkap Ikan dengan Cara Digitalisasi
Pantai Kedonganan di Bali Makin Dikenal, Nelayan Tangkap Ikan dengan Cara Digitalisasi (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pantai Kedonganan di Badung, Bali, semakin dikenal tidak hanya karena keindahannya yang memukau tetapi juga karena inovasi teknologi yang diterapkan oleh para nelayannya. Nelayan di desa ini telah mengadopsi cara baru dalam menangkap ikan melalui digitalisasi, yang memberikan efisiensi dan keberlanjutan dalam industri perikanan tradisional mereka.

Pantai Kedonganan menjadi destinasi wisata yang populer di Bali. Terkenal dengan pasir putihnya yang lembut dan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan, pantai ini menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Selain itu, pasar ikan segar yang ada di sepanjang pantai menjadi daya tarik tersendiri, di mana pengunjung dapat membeli dan menikmati hasil tangkapan laut yang segar. 

Ya, inovasi teknologi baru telah membawa harapan baru bagi para nelayan tradisional. FishGo, solusi berbasis Internet of Things (IoT), dikembangkan oleh Merta Yoga Pratama, pemenang kompetisi PFmuda 2023 dari Pertamina Foundation. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan hasil tangkapan ikan, menjadikan proses penangkapan ikan lebih efektif dan berkelanjutan.

Di desa ini, para nelayan tradisional sering kali menghadapi tantangan besar dalam mencari ikan. Mereka harus menghabiskan banyak waktu di laut, dengan ketidakpastian hasil tangkapan. Tidak jarang mereka kembali dengan hasil yang tidak memadai, yang tidak sebanding dengan biaya operasional dan tenaga yang mereka keluarkan. Kondisi cuaca yang tidak menentu dan keterbatasan teknologi juga menjadi hambatan yang signifikan.

Namun, karya dari Merta Yoga Pratama bernama FishGo hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Teknologi ini menggunakan fish biomass detector berbasis IoT yang terhubung dengan aplikasi FishGo. Alat ini mampu mendeteksi keberadaan ikan hingga kedalaman 70 meter di bawah air secara real-time.

Berkat pencapaian program ikonik PFseries dan Carbon Project, Pertamina Foundation meraih Top CSR Awards 2024 kategori bintang lima atau berada di level ”Ekselen” dan Top Leader on CSR Commitment 2024 untuk Presiden Direktur Agus Mashud S. Asngari.

Pertamina Foundation dinilai memiliki inisiatif-inisiatif program yang mengadopsi creating shared value (CSV) dan ISO 26000 serta mendukung bisnis yang berkelanjutan. "Sama seperti tahun ini, tahun lalu kami juga berhasil memeroleh bintang lima dari Top Business melalui Top CSR Awards. Terima kasih atas apresiasi yang diberikan, ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan umur bumi lebih panjang,” kata Agus melalui keterangannya belum lama ini.

Salah satu dari program yang diapresiasi oleh para juri adalah program PFmuda. Program ini mendorong generasi muda untuk peka dan beraksi menuntaskan permasalahan lingkungan sekitarnya lewat kompetisi proyek sosial. 

Merta Yoga Pratama mengatakan, PFmuda membantu mengembangkan teknologi tangkap ikannya bernama Patriot untuk para nelayan pantai Kedonganan, Badung, Bali. "Keresahan saya melihat kondisi nelayan pantai Kedonganan terurai berkat program PFmuda. Pendanaan yang diberikan, saya pakai untuk mengembangkan teknologi Patriot berupa fish biomass detector berbasis IoT yang terhubung dengan aplikasi FishGo," kata Merta Yoga.

Dengan begitu, lanjut dia, penangkapan ikan mengalami peningkatan karena para nelayan bisa melihat lokasi potensial penangkapan ikan, informasi terkait cuaca, ketinggian gelombang laut, jumlah biomassa ikan di bawah air dan estimasi waktu dan rute penangkapan terbaik melalui satu tombol klik di aplikasi,” kata Yoga.

Memastikan keberlanjutannya, Pertamina Foundation melakukan monitoring dan evaluasi (monev) inovasi para pemenang setiap enam bulan. Hasil yang diperoleh menunjukkan Fishgo meningkatkan rata-rata hasil tangkapan 100 kg per trip dari sebelumnya 80 kg. Kemudian fish biomass detector berbasis IoT mampu mendeteksi keberadaan ikan di bawah air secara realtime hingga kedalaman 70 meter, menghemat waktu penangkapan ikan dan pemakaian bahan bakar.

Selain monev, PFmuda juga memberikan pendampingan dan pelatihan, salah satunya menggelar pelatihan Social Return on Investment bekerja sama dengan SocialImpact.ID untuk memperkuat kompetensi para pemenang. Mereka diajarkan untuk melakukan pengukuran dampak dari inovasi sosial serta metode analisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Link and match juga menjadi manfaat dari PFmuda, salah satu pemenang kompetisi PFmuda tahun 2022, Agromesia, yang memiliki inovasi sosial pengolahan limbah kopi menjadi pupuk kompos, direplikasi untuk Proper Emas PGE Ulubelu 2023.

"Dua tahun ini, kami berkomitmen untuk melaksanakan program CSR yang mengutamakan pemberdayaan untuk mencapai kemandirian. Kami mengembangkan beragam kreativitas dan inovasi generasi muda untuk menuntaskan permasalahan sekitarnya, tanpa terkecuali untuk kelompok rentan dan disabilitas,” ujar Agus.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut