Indahnya Pantai Santolo Garut, Unik Ada Batu Karang Mirip Tanah Lot Bali
JAKARTA, iNews.id - Pantai Santolo merupakan salah satu objek wisata di Garut yang banyak dikunjungi wisatawan. Terutama saat liburan panjang, pantai ini menjadi daya pikat bagi warga Jawa Barat dan Jakarta.
Pantai Santolo memang belum terlalu populer. Tapi, pantai ini sangat favorit di Garut. Berlokasi di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tepatnya terletak di Garut bagian selatan. Pantai Santolo menawarkan keindahan alam yang asri dengan udara sejuk.
Lantas, seperti apa keindahan Pantai Santolo Garut? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (2/11/2020).
Air Laut Biru
Hampir sama dengan keindahan pantai pada umumnya. Pantai Santolo menawarkan keindahan alam yang asri dengan udara yang sejuk. Pantai ini memiliki air laut biru dengan pasir pantai yang putih bersih. Dengan panjangnya garis pantai yang dimiliki, wisatawan akan puas menjelajahi sekaligus mengeksplorasi tiap sudut Pantai Santolo.
Selain dijadikan tempat wisata, pantai ini sebenarnya sudah lama menjadi tempat bersandarnya perahu dan kapal nelayan. Berada di sini, wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan alam pantai yang masih natural. Anda juga bisa bermain pasir yang lembut.
Pulau Santolo
Pemandangan menarik lainnya di pantai ini adalah adanya Pulau Santolo. Pulau kecil ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tidak sedikit wisatawan berkunjung ke pulau ini hanya untuk mencari ketenangan. Untuk menyeberang ke Pulau Santolo Anda bisa menyewa perahu dengan tarif Rp4.000 pulang pergi. Di pulau ini Anda bisa menikmati indahnya alam sekaligus menikmati salah satu sisi Pantai Sayang Heulang yang sangat cantik.
Kulineran
Setelah puas bermain di pantai, wisatawan juga bisa kulineran di sekitar pantai. Anda bisa menikmati kuliner seafood hasil dari tangkapan nelayan. Ikan-ikan hasil tangkapan mereka selain diolah sendiri, juga dijual dalam bentuk kuliner seafood yang lezat. Karena itulah sangat mudah untuk menemukan tempat makan di Pantai Santolo yang menyediakan menu kuliner laut.
Beberapa pilihan menu yang sangat menggoda antara lain ikan bakar, cumi-cumi, layur, tongkol dan yang lainnya. Jika ingin membawa pulang ikan-ikan tersebut atau mengolah sendiri di tepi pantai juga bisa membeli langsung dari nelayan. Bagi yang gemar memancing, Anda bisa memancing di sini. Ada tempat khusus yang menjadi spot pemancingan yang biasa digunakan oleh nelayan. Jangan lewatkan pula menyewa perahu mencari spot-spot atau area di tengah laut untuk memancing.
Karang Kukus
Pemandangan menarik lainnya di Pantai Santolo adalah karang Kukus. Terdapat pemandangan menakjubkan hamparan atol seluas 35 hektare. Gugusan karang hitam setinggi tiga meter tersebut disebut sebagai Karang Kukus. Batu karang yang tampak menonjol ini mirip dengan karang pantai Tanah Lot Bali. Warga setempat menyebut hamparan karang atol itu sebagai Pulau Santolo karena letaknya menyerupai pulau. Sisi-sisi daratannya selalu tergenang sehingga tampak terpisah dengan daratan utama.
Mengamati Biota Laut
Jika asyik bermain di pantai, Anda jangan melewatkan untuk mengamati biota laut di Pantai Santolo. Aktivitas ini dapat dilakukan karena pantai ini memiliki perairan laut dangkal. Karang dan hewan-hewan laut dapat terlihat dengan jelas tanpa perlu menyelam.
Wisatawan dapat menyaksikan berbagai jenis ikan kecil di antara cekungan karang. Jika puas mengamati biota laut, Andabjuga dapat menikmati sunrise dan sunset. Keindahan Pantai Santolo bukan hanya dengan biru laut dan pasir putihnya. Di sini wisatawan dapat menikmati indahnya sunrise pagi hari.
Alamat
Untuk menuju pantai ini Anda bisa mengambil rute ke arah Kesamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berada sekitar 80 km, berjarak 3 jam perjalanan dari Garut kota. Jika Anda dari Garut, jarak yang harus ditempuh untuk sampai di Pantai Santolo kurang lebih 88 KM.
Sarana jalan untuk menuju Pantai Santolo cukup bagus, hanya ada beberapa jalan yang bergelombang, bahkan saat sampai di Cikelet, jalan sudah mulus dan cukup lebar. Tetapi, Anda harus tetap berhati-hati karena jalanan di sini khas seperti daerah pegunungan dan berkelok-kelok di sepanjang perjalanan.
Editor: Vien Dimyati