Pantai Trisik Kulonprogo Abrasi, Sandiaga Uno: Harus Ada Konsep Konservasi dan Berkelanjutan
JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini viral objek wisata Pantai Trisik, Kulonprogo mengalami abrasi. Bahkan, beberapa pohon cemara di sekitar pantai terlihat tumbang.
Menanggapi abrasi pantai di Kulonprogo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berharap, abrasi ini tidak sampai mengganggu aktivitas berwisata di kawasan Kulonprogo.
Sandiaga mengatakan, untuk mengatasi kerusakan yang diakibatkan oleh fenomena alam ini perlu adanya penerapan konsep konservasi dan berkelanjutan. Terlebih dengan perubahan iklim, proses abrasi ini merupakan naiknya air ke permukaan laut yang mengakibatkan terkikisnya area daratan.
"Jangan sampai ini mengancam ekosistem di destinasi wisata tersebut. Apalagi destinasi yang sangat populer, seperti pantai maupun pulau-pulau yang kita yakini sebagai kekuatan daya tarik destinasi wisata," ujar Sandiaga Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Maka itu, Kemenparekraf berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta lintas kementerian lain, agar perbaikan kerusakan akibat abrasi di Pantai Trisik ini bisa segera ditangani dan teratasi. "Tidak menimbulkan kerugian. Terutama aspek mata pencaharian bagi masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Sebelumnya, sejak awal Agustus, gelombang tinggi mengancam pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) minta warga untuk waspada. Hasil prakiraan BMKG tersebut, ketinggian gelombang di perairan selatan Yogyakarta diperkirakan antara 2,5 - 4 meter atau kategori tinggi. Gelombang tinggi telah mengakibatkan Pantai Trisik di Kabupaten Kulonprogo abrasi. Sejumlah pohon cemara udang tumbang dan gelombang mengancam tempat konservasi penyu.
Keadaan Pantai Tritis saat abrasi pun viral di sejumlah media sosial (medsos). Keadaannya, terbilang memprihatinkan, salah satunya diunggah oleh akun Twitter @merapi_uncover.
Editor: Vien Dimyati