Sejarah Pasar Beringharjo Yogyakarta, Hutan Beringin yang Kini Populer Jadi Tempat Wisata
JAKARTA, iNews.id - Travelling ke Yogyakarta, belum lengkap tanpa mengunjungi Pasar Beringharjo. Pasar tertua di Yogyakarta ini dinilai memiliki historis dan filosofis yang tidak dapat dipisahkan dengan Keraton Yogyakarta.
Beringharjo memiliki makna harafiah hutan pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga Yogyakarta.
Nah, pasar ini cocok bagi wisatawan yang ingin mencari berbagai oleh-oleh khas di Yogyakarta. Setelah puas menjajal kawasan wisata alam maupun tempat rekreasi di Yogyakarta, jangan langsung pulang ke kota asal. Coba untuk meluangkan waktu sejenak ke Pasar Beringharjo.
Wisatawan akan dimanjakan dengan sederet barang-barang tradisional murah meriah. Pasar Beringharjo juga cocok bagi mereka yang ingin membeli buah tangan. Berada di tengah kota, pasar ini tentunya mudah dijumpai dan dijamin bikin pengunjung 'lapar mata'.
Terang saja, barang yang dijajakan begitu beraneka ragam. Kira-kira ada apa saja oleh-oleh yang bisa didapat di Pasar Beringharjo? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (5/10/2022).
Sejarah Pasar Beringharjo
Sebelum lanjut mengulas isi Pasar Beringharjo, ada baiknya memahami sejarah Pasar Beringharjo. Pasar yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 1 Yogyakarta ini, dahulu merupakan hutan beringin. Hingga pada tahun 1758, tepatnya saat Keraton Ngayogyakarta berdiri, wilayah ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh masyarakat sekitar. Ratusan tahun berlalu, pada 1925, kawasan ekonomi ini didirikan bangunan permanen dan diberi nama 'Beringharjo' oleh Hamengku Buwono IX. Bering sendiri berarti pohon beringin yang diharapkan mampu memberi harjo alias kesejahteraan.
Jajanan Tradisional
Saat menginjakan kaki di Pasar Beringharjo, pengunjung sudah disuguhkan aneka jajanan khas tradisional yang akan membuat perut terasa keroncongan seketika. Pilihannya pun cukup komplit, mulai dari brem madiun, dodol, kue hung kwe, nagasari, sampai bakpia pun ada.
Berburu Batik
Sudah berada di Yogyakarta, tak lengkap rasanya jika kembali ke kota asal tanpa membeli batik. Tenang, Pasar Beringharjo punya banyak pilihan batik dan tentunya dengan harga lebih miring ketimbang toko-toko besar. Saking banyaknya jenis batik, wisatawan bukan pusing memikirkan harga tetapi menentukan pilihan. Ada batik berbahan katun hingga sutra, sarung tenun batik, daster batik, celana batik, dan masih banyak lagi.
Barang Antik dan Barang Bekas
Pencinta barang antik tak akan menyesal datang ke Pasar Beringharjo. Lantai 3 pasar bagian timur menawarkan barang-barang kuno yang menggemaskan. Mesin ketik tua, sampai helm buatan tahun 60-an pun tersedia. Selain itu, ada pula area penjualan barang-barang bekas juga tak kalah memikat. Kualitas terbilang masih bagus namun tentu saja harganya jauh lebih miring jika dibandingkan barang baru.
Jam Operasional Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo tidak buka sampai larut malam. Pastikan jika ingin berbelanja di sana, datanglah pada pagi hingga sore hari. Sebagai informasi, pasar ini buka mulai dari pukul 05.00 WIB sampai 17.00 WIB saja.
Editor: Vien Dimyati