Pelaku Pariwisata Ungkap Industri MICE Tahun Depan Kembali Bergeliat
Di sejumlah negara, Andre melihat, sudah ada pergerakan penyelenggaraan pameran. Tadinya, beberapa negara asing bakal menggelar pameran di tahun 2024, akan tetapi mulai tahun depan sudah ada beberapa event yang dimajukan.
“Kemudian, pada 2023 saya pun melihat pelaku pameran luar negeri sudah berharap kondisi pameran mendekati atau sama persis dengan kondisi di tahun 2019,” ujarnya.
Untuk itu, Andre pun berharap di pertengahan 2022 minimal negara kita sudah mengarah ke hal yang sama. “Saya melihat yang agak struggle bagi industri MICE di tiga bulan pertama, karena adanya aktivitas bulan puasa dan Lebaran. Artinya di atas bulan Juni kita baru bisa bangkit,” kata Andre.
Guna memulihkan perekonomian nasional, pemerintah harus sudah bergerak dengan memberikan stimulus atau trigger berupa penyelenggaraan pameran fisik dengan adaptasi baru dan mulai mengikis sejumlah event yang digelar secara daring.
“Pemerintah harus sudah meminimalisasi penyelenggaran event online dan hybrid, mungkin persentasenya 10 persen untuk online, kemudian hybrid antara 20-30 persen, sisanya kembali ke event fisik dengan adaptasi yang baru mulai dari new format dan digital insert,” kata dia.
Jika pemerintah masih berkutat pada event daring maka ekonomi tidak akan bergerak. Sementara, di luar negeri sudah mulai ada pergerakan yang lebih baik. “Hulu dan Hilir industri MICE Indonesia harus sudah bergerak,” kata Andre.