Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rekomendasi Liburan Akhir Tahun di Tanjung Lesung, Tak Sekadar Pantai Indah!
Advertisement . Scroll to see content

Pemandangan Hotel Mewah Zaman Kolonial di Malang, Ternyata Dulu Tempat Crazy Rich Kumpul

Senin, 15 Agustus 2022 - 15:12:00 WIB
Pemandangan Hotel Mewah Zaman Kolonial di Malang, Ternyata Dulu Tempat Crazy Rich Kumpul
Wisma Tumapel dan Hotel Pelangi, hotel dibangun di zaman penjajahan Belanda (Avirista Midaada / MPI)
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Malang dikenal sebagai kota yang memiliki udara sejuk dan asri. Tidak heran jika Malang menjadi salah satu tujuan destinasi wisata populer yang dikunjungi wisatawan.

Tidak hanya masa kini, sejak zaman kolonial, Malang juga sudah terkenal sebagai tempat kumpulnya para sultan perkebunan dan pariwisata.

Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia atau saat masa penjajahan Belanda, Malang telah menjadi pusat pertemuan perkebunan dan pariwisata. Sebab, alamnya yang indah dan udaranya sejuk membuat orang-orang Eropa kala itu merasa betah dan kerap kali menginap di Malang.

Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM) Reza Hudianto menjelaskan, beberapa hotel di masa kolonial memang dibangun. Hotel-hotel seperti Hotel Pelangi, Ritche Hotel, hingga Splendid Hotel atau yang sekarang bernama Wisma Tumapel dibangun oleh para pengusaha Belanda, saat Belanda masih berkuasa di Indonesia.

"Kenapa mendirikan hotel itu karena sebab utamanya tempat berkumpulnya tuan-tuan kebun, Malang dikelilingi perkebunan kakau, yang di tenggara selatan tebu, tenggara kopi, barat juga kopi, mereka kadang kalau pertemuan mangkal di pub," kata Reza ditemui MNC Portal, pada Senin (15/8/2022).

Reza menerangkan, bila banyak perkebunan di Malang raya dan sekitarnya menjadikan Kota Malang kala itu sering dijadikan ajang pertemuan para crazy rich atau bos-bos perkebunan Belanda. "Jadi itu penting, masalah ada hotel kok banyak di Malang saya kira menjadi pusat pertemuan perkebunan di seluruh Malang Raya, istilahnya updeling," kata dia.

"Pusat pertemuan komunitas perkebunan Malang raya, bisa dari Lumajang, Blitar, kadang Kediri juga pertemuannya di sini. Kan pusat laboratorium uji di sini, laboratorium untuk tanaman di Malang, di Karya Timur gedungnya masih ada," kata Reza.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut