Perayaan Natal, Tiru Tradisi yang Berbeda di Negara Ini
JAKARTA, iNews.id - Perayaan Natal biasanya identik dengan saling memberikan hadiah kepada orang tersayang dan keluarga. Kegiatan menghias pohon Natal, memasang lampu-lampu, hingga membuat boneka salju akan menjadi aktivitas menyenangkan.
Namun, sayangnya tradisi Natal dari tahun ke tahun selalu saja sama. Apakah Anda menginginkan hal yang berbeda pada perayaan Natal tahun ini? Tenang saja, beberapa perayaan Natal di berbagai negara bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk merayakan Natal.
Lantas, seperti apa tradisi perayaan Natal di berbagai negara? Berikut ulasannya, seperti dirangkum iNews.id melalui Readersdigest, Kamis (14/12/2017).
Rusia

Natal tidak dirayakan pada 25 Desember, melainkan pada 7 Januari. Juga bukan Santa Claus yang memberi hadiah untuk anak-anak, tetapi Babouschka. Dalam bahasa Rusia, Babouschka berarti wanita tua atau nenek. Tradisi ini berasal dari sebuah kisah di Alkitab tentang seorang wanita yang tak memberi hadiah bagi bayi Yesus. Untuk menebus hal itu, dia memberi hadiah pada anak-anak pada perayaan Natal.
Finlandia

Di Finlandia, pohon Natal tidak dihias dengan lampu atau bola-bola lucu. Pohon Natal dibuat dari sedotan. Bentuk-bentuknya yang bergerak geometris dan terbuat dari sedotan menjadi hiasan pohon Natal di negara ini. Kemudian, sebelum bertemu Santa, orang-orang akan menikmati mandi sauna lebih dulu.