Pesona Curug Jenggala dan Harga Tiket Masuk, Wisatawan Wajib Singgah!
Keindahan Curug Jenggala sudah tidak perlu diragukan lagi. Curug ini dikelilingi pegunungan dan perbukitan hijau. Tidak heran jika curug ini memiliki cuaca yang sejuk dan masih asri. Curug Jenggala memiliki ketinggian 30 meter dari permukaan tanah. Terdapat tiga aliran air tingginya sejajar. Aliran air curug yang paling deras letaknya di tengah. Airnya dingin, dan memberikan sensasi segar.
Curug jenggala dikelilingi dengan berbagai vegetasi hijau yang membuat sejuk dan asri. Pada bagian bawah curug terdapat sungai dengan batuan besar. Di Sekitar curug juga terdapat beberapa spot foto yang dibuat semenarik mungkin, dan Instagramable. Pada mulanya, Curug Jenggala bernama curug Tempuan. Di mana terdapat beberapa sungai yang menjadi satu. Namun, setelah melalui mufakat akhirnya namanya diganti menjadi Jenggala, yang diambil dari nama juru kunci hutan.
Jenggala berarti Ksatria Piningit atau Ksatria utama menurut warga setempat. Sungai di curug ini merupakan pertemuan antara sungai Banjaran dan Sungai Mertelu yang bersatu. Sedangkan di tengah-tengahnya terdapat situs yang bernama "Batur Semendeh".
Harga Tiket Masuk Curug Jenggala
Untuk menikmati keindahan Curug Jenggala, pengunjung hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp10.000. Pengunjung bisa datang setiap hari, mulai Senin - Minggu, pukul 07.00 WIB - 16.00 WIB.
Trek Menuju Curug Jenggala
Curug Jenggala bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Pengunjung harus berjalan terlebih dahulu sejauh 800 meter, melalui jalan setapak. Jika tak mau berjalan, Anda bisa menggunakan jasa ojek yang ada di kawasan tersebut. Sedangkan bagi yang membawa mobil, kendaraan bisa diparkir terlebih dahulu di pekarangan rumah warga.
Fasilitas
Objek wisata satu ini terbilang sudah cukup terfasilitasi. Beberapa fasilitas yang disediakan seperti toilet, ruang ganti, area parkir, mushola, bahkan warung atau kios-kios makanan di sekitar air terjun. Tak hanya itu, pengelola juga menyediakan berbagai jenis penginapan di sekitar kawasan wisata.
Editor: Vien Dimyati