Pikat Wisatawan, Keunikan Broken Beach di Bali Mirip Terowongan Raksasa di Laut
Lubang itu berbentuk seperti gua atau terowongan yang dialiri air laut yang membuat air tersebut terperangkap di tengah-tengahnya. Fenomena inilah yang membuat Pantai Pasih Uug seolah mirip kolam raksasa. Di atas tebing berbentuk lubang terlihat seperti jembatan alami. Anda bisa berkeliling mengitari bukit ini dan mencari posisi yang tepat untuk berswafoto.
Kawasan perbukitan di kawasan ini sebagian besar berumput dan bersemak hijau tebal. Anda bisa menjelajahi kawasan ini dan berfoto dengan latar belakang tebing berlubang. Lebih bagus lagi jika datang ke sini saat sore hari, keindahannya akan lebih menakjubkan lagi. Suguhan sunset yang memesona bisa Anda nikmati.
Pantai Pasih Uug jauh dari pemukiman penduduk. Karena itu, pantai ini sangat cocok bagi Anda yang mencari ketenangan. Suasananya juga masih alami dengan pemandangan laut lepas yang memesona. Meski dinamai pantai, lokasi ini tidak memiliki pasir putih. Hanya ada tebing terjal yang menantang untuk dijelajahi. Jika Anda berjiwa petualang, beberapa lokasi di sekitar Pasih Uug bisa dijadikan lokasi trekking. Namun, Anda tetap harus hati-hati saat melangkah agar tidak terjatuh.
Perairan di pantai ini dihuni oleh ikan pari dan penyu. Jika beruntang, Anda bisa menyaksikan beberapa ikan manta yang berenang di kolam raksasa ini. Bahkan, penyu-penyu juga sering menampakkan diri di pantai ini. Anda bisa berenang dengan mereka, namun perlu didampingi guide, demi keselamatan dan keamanan selama berenang di pulau ini.
Pantai yang terletak di Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali ini bisa disinggahi dengan menggunakan speed boat, perahu tradisional atau kapal roro dari Pelabuhan Padangbai. Sampai di Pelabuhan Nusa Penida, perjalanan menuju Pantai Pasih Uug memakan waktu sekitar 90 menit.
Karena medan yang dilalui cukup sulit, disarankan menggunakan sepeda motor untuk memudahkan mencapai pantai. Menggunakan kendaraan roda empat juga masih bisa digunakan, namun harus melanjutkan dengan berjalan melalui jalan setapak yang sempit. Untuk masuk ke pantai tak perlu membayar alias gratis.
Editor: Vien Dimyati