Potensi Geopark Indonesia Dipromosikan di Markas UNESCO Paris
“Dalam framework pengembangan destinasi itu kami selalu menggunakan konsep 3A, Atraksi, Akses, dan Amenitas. Dan jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar," kata Menpar melalui keterangan resmi yang diterima Sabtu (9/3/2019).
Untuk faktor akses, global standar itu diwujudkan dalam bentuk membangun International Airport di banyak tempat. Dan itu sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk komitmen terhadap pariwisata Indonesia. Sementara dari sisi amenitas, ditandai dengan makin banyak dikembangkan hotel-hotel bintang 5 yang berkelas internasional di berbagai destinasi. “Ketiga adalah atraksi yang juga harus berkelas dunia,” kata Arief Yahya.
Kelas dunia yang dimaksud, kata Arief Yahya, adalah atraksi yang sudah mendapat pengakuan dunia, atau diakui secara resmi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga terpercaya dunia, seperti UNESCO.
“Di banyak tempat di dunia, UGG itu selalu memberi dampak yang signifikan terhadap wisatawan. Brandingnya langsung mendunia karena diakui oleh UNESCO, lembaga dunia,” katanya.
Danau Toba dan Belitung bisa semakin cepat mendunia, jika atraksinya juga level dunia. Lebih mudah mempromosikan dan mengemasnya sebagai sebuah cerita, ketika sudah disahkan UNESCO.
Sebelum mempresentasikan potensi Geopark Indonesia di Paris, Menpar Arief memastikan semua agenda promosi pariwisata berjalan dengan baik di ITB Berlin, pameran pariwisata terbesar dunia yang digelar sejak 5-10 Maret 2019 di Berlin ExpoCenter City, Messedamm 22 itu.
“Kalau soal ITB Berlin, saya cukup percaya diri, saya sudah memantau sendiri, sejauh ini lancar. Saya berharap hasilnya pertemuan antara buyers dan sellers kita juga bagus dan grafiknya terus meningkat. Saya lihat detailnya selama di Berlin, di lingkungan pameran yang diikuti 180 negara itu bagus,” kata Arief Yahya saat di venue Pavillion “Phinisi” Wonderful Indonesia.
Editor: Vien Dimyati