Promosi Wisata Selancar saat Pandemi, Ombak Bali dan Cimaja Jadi Favorit Turis
Potensi Pasar Wisata Selancar
Berbagai destinasi selancar Indonesia perlu dikembangkan dengan serius agar bisa menarik potensi pasar surfer mancanegara. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) Tipi Jabrik Noventin.
“Surfing sebagai olahraga ini selalu berkembang. Jumlah peserta kompetisi surfing terus bertambah 40 persen setiap tahun. Tidak ada olahraga rekreasi lain yang bertambah secepat ini. Jadi, di dunia ini ada sekitar 366 juta orang yang interested dengan olahraga surfing,” kata Tipi.
Menurutnya, pada 2019, wisatawan yang datang ke destinasi surfing Krui, Lampung, ada 41.000 orang. Jadi bisa dibayangkan, potensi surfing dapat mendongrak kedatangan jumlah wisatawan mancanegara.
"Dari Sabang sampai Merauke kita punya semua potensi destinasi selancar untuk meraih porsi dari kunjungan wisatawan mancanegara,” katanya.
Karakteristik pasar wisata selancar dijelaskan lebih lanjut oleh Ketua Umum PB PSOI Arya Sena Subyakto. Menurutnya, surfer mancanegara siap membayar mahal untuk berselancar ke Indonesia meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Surfer itu cenderung senang ke tempat selancar yang tidak terlalu ramai. Karena itu, di masa pandemi Covid-19 ini justru banyak surfer profesional top dunia yang datang ke Indonesia menggunakan visa bisnis, kalau nggak ke Bali, ke Mentawai, terutama peselancar dari Amerika,” kata Arya.