Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wisata Berkelanjutan di Sanggraloka Ubud, Penutup Tahun yang Menenangkan Jiwa
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Ratu Boko di Yogyakarta, Istana Megah di Atas Bukit Paling Ditakuti pada Masanya

Kamis, 20 Oktober 2022 - 08:09:00 WIB
Mengenal Ratu Boko di Yogyakarta, Istana Megah di Atas Bukit Paling Ditakuti pada Masanya
Keindahan Ratu Boko (Foto: Instagram @dadung)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kawasan wisata Ratu Boko merupakan salah satu tujuan wisata di Yogyakarta yang dapat dikunjungi selain Candi Prambanan. Tempatnya yang berada di dataran tinggi, menawarkan pemandangan hijau serta indahnya bangunan Candi Ratu Boko

Candi Ratu Boko adalah kompleks istana megah yang dibangun pada abad ke-8. Konstruksi bangunan ini pertama kali dimulai di bawah Dinasti Syailendra Buddha. Kemudian, raja-raja Mataram Hindu mengambil alih, menjadikan Istana Ratu Boko gabungan dari pengaruh arsitektur Buddha dan Hindu.

Di balik kemegahan dan keindahan kompleks Ratu Boko, ada pula legenda menakutkan yang menarik untuk diketahui wisatawan. Penasaran, apa saja daya tarik yang tersembunyi di Ratu Boko? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (20/10/2022).

Sejarah Candi Ratu Boko

Ratu Boko terletak sekitar 3 km ke arah selatan dari Candi Prambanan. Kawasan Ratu Boko berlokasi di atas bukit dengan ketinggian 195.97 mdpl. Situs Ratu Boko sebenarnya bukan candi, melainkan reruntuhan kerajaan. Oleh karena itu, Candi Ratu Boko sering disebut juga Keraton Ratu Boko. Disebut Keraton Boko, karena menurut legenda situs tersebut merupakan istana Ratu Boko, ayah dari Lara Jonggrang.

Dikutip dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan sumber prasasti, kawasan ini pada masa lalu bernama Walaing. Prasasti tertua yang ditemukan pada 792 Masehi, berisi tentang peringatan pendirian Abhayagiriwihara oleh Rakai Panangkaran. Berdasarkan struktur bangunan dan prasasti-prasasti yang ditemukan, semula kompleks bangunan di Boko merupakan vihara untuk pendeta Buddha yang bernama Abhayagiri.

Temuan prasasti lainnya yaitu prasasti Ratu Boko A dan B (856 Masehi) dan C semua mengandung keterangan tentang pendirian lingga yaitu Lingga Krrtivasa, Lingga Tryambaka, dan Linggahara.

Pada 856 Masehi, Situs Ratu Boko difungsikan sebagai keraton oleh seorang penguasa beragama Hindu yang bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila unsur agama Hindu dan Buddha tampak pada kompleks bangunan ini. Unsur Hindu dapat ditunjukkan melalui yoni, tiga miniatur candi, arca Ganesha dan Durga, serta lempengan emas dan perak bertuliskan mantra agama Hindu. Sedangkan unsur Buddha terlihat dari adanya arca Buddha, reruntuhan stupa, dan stupika.

Legenda Raja Raksasa

Sejarah peninggalan zaman kerajaan selalu menarik untuk diketahui. Termasuk dengan legenda yang tersimpan. Ratu Boko juga memiliki legenda yang terkenal yaitu kisah raksasa pemakan manusia.

Sesuai dengan namanya, nama Ratu Boko pada candi ini diambil dari kisah legenda masyarakat di sekitar terkait Prabu Boko yang merupakan ayah dari Putri Roro Jonggrang. Dikisahkan, Prabu Boko adalah sosok raksasa pemakan manusia. Setiap hari para prajuritnya diutus untuk mencari manusia sebagai santapan. Jika prajurit gagal, maka gantinya dia yang akan dilahap oleh Prabu Boko.

Teror tersebut membuat banyak penduduk yang merasa sangat ketakutan dan mencari perlindungan ke kerajaan tetangga yang penguasanya murah hati. Raja mengutus putranya yaitu Bandung Bondowoso untuk membunuh Prabu Boko yang kejam. Akhirnya Prabu Boko kalah di tangan Bandung Bondowoso.

Kematian Prabu Boko membawa kedamaian bagi rakyatnya. Tak disangka, Bandung Bondowoso justru jatuh cinta dengan putri sang raksasa yang dia bunuh, Roro Jonggrang. Saat melamar, Roro Jonggrang tak berani menolak, oleh karena itu diajukan syarat yang tidak mungkin dapat dipenuhi, yaitu meminta Bandung Bondowoso membangun 1.000 candi dalam semalam.

Aktivitas seru di Ratu Boko 

Ada beragam aktivitas seru yang bisa Anda lakukan ketika berkunjung ke sini, antara lain berburu senja. Menunggu waktu matahari terbenam atau sunset dari pintu utama Candi Ratu Boko merupakan aktivitas yang paling ditunggu-tunggu terutama bagi para pencinta fotografi. 

Indahnya cahaya senja, serta guratan warnanya yang halus dibalut dengan pemandangan hijau dari hutan-hutan yang mengelilingi daerah ini memberikan pemandangan tak terlupakan dari liburanmu di Candi Ratu Boko. Sunset di dataran tinggi Ratu Boko membuat wisatawan yang datang susah untuk move on.

Selain itu, Anda bisa menjelajahi area situs. Dengan area seluas 16-25 hektare, wisatawan bisa menjelajahi lebih jauh ke arah dalam gerbang utama, mulai dari Paseban dan seterusnya. Jaraknya cukup jauh dan perlu naik serta turun tangga, namun pemandangan yang ditawarkan sayang untuk dilewatkan.

Anda juga bisa berswafoto. Ada banyak sudut menarik di area Candi Ratu Boko. Salah satu lokasi populer di sini adalah gerbang utama, selanjutnya adalah berkunjung ke gardu pandang dan Candi Pembakaran yang letaknya tak jauh dari gerbang utama. Spot foto selanjutnya adalah di area Paseban atau tempat untuk menghadap Raja Pendopo.

Lokasi dan Tiket Masuk Candi Ratu Boko

Candi ini terletak di Desa Dawing dan Desa Sambireja. Letaknya ada di 19 km sebelah timur dari Kota Yogyakarta dan 3 km sebelah selatan dari Candi Prambanan. Tiket masuk Candi Ratu Boko untuk dewasa Rp40.000 dan anak-anak Rp20.000.

Fasilitas Wisata Candi Ratu Boko

Dikunjungi oleh banyaknya wisatawan lokal maupun asing, Candi Ratu Boko kini telah dilengkapi beragam fasilitas yang menunjang kenyamanan para pengunjung. Adapun fasilitas tersebut adalah restoran, atau pedagang kecil di sekitar area candi, toilet umum, ruang jbadah yang luas, gazebo, akses kursi roda, hingga tempat parkir.

Disarankan untuk tidak mengunjungi Candi Ratu Boko ketika musim liburan tiba, karena akan dipadati oleh wisatawan dan juga tempat parkir terbatas. Jangan datang di musim penghujan karena salah satu aktivitas menarik di sini adalah berburu senja dan menikmati hari yang cerah dengan menelusuri area Candi Ratu Boko, atau melakukan piknik di bawah pohon.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut