Sambut Wisatawan, 500 Pelaku Industri Pariwisata Diberi Trauma Healing
"Materinya lebih mengajak untuk tidak terlalu memikirkan masa lalu. Dan diajak untuk move-on melepaskan masa lalu, setiap kejadian dan rintangan yang membuat trauma akan dilepaskan dengan permainan, diskusi kelompok dan lainnya. Juga ada siraman rohani. Mereka diajak untuk semakin mencintai Lombok dan NTB, tetap semangat meski sedang dilanda musibah dan selalu beryukur lantaran bisa bangkit lagi,” kata Guntur Sakti yang juga Ketua Tim Crisis Center Kemenpar.
Kemenpar akan melakukan tiga Kegiatan Trauma Healing di tiga Lokasi di NTB, yang pertama sudah dilakukan, bertempat di Hotel Kila Senggigi pada 12-13 September 2018, kedua untuk pelaku industri pariwisata pada 15-16 September 2018 di Gili Trawangan, dan trauma healing untuk masyarakat akan dilaksanakan di Desa Sembalun pada 18-19 September 2018.
“Program trauma healing yang kita laksanakan untuk program pemulihan di NTB ini. Di bawah Komando Tim #NTBBangkit, Namun dukungan program dan anggarannya dari Kementerian Pariwisata. Ini murni implementasi strategi pemulihan yang dilakukan oleh Menpar Arief Yahya,” kata Guntur.
Goal-nya, Lanjut Guntur, bagi pelaku industri, kegiatan trauma healing ini bisa membantu mengembalikan lagi semangat, motivasi, dan mental Industri pariwisata segera pulih. Namun, ada persoalan di pihak industrinya sendiri seperti hotel, homestay, restoran, dan cafe. Mereka juga membutuhkan energi untuk bangkit. Energi seperti apa? Mereka membutuhkan relaksasi dibidang keuangan.
“Untuk industrinya, kita harapkan ada kebijakan dari pemerintah yang meringankan beban dari pihak industri itu sendiri dalam kapasitas mereka sebagai kreditur dan objek pajak. Mereka berharap mudah-mudahan sampai Desember 2018 nanti ada keringanan pembayaran terkait hal itu, sehingga pada Januari 2019 sudah bisa melakukan pembayaran lagi,” ujarnya.
Diharapkan program trauma healing ini segera memulihkan Lombok khususnya Gili Trawangan di semua unsur baik masyarakat, industri dan pemerintah daerahnya agar kembali bersiap menyambut kunjungan wisatawan.
Editor: Vien Dimyati