Sampah Plastik hingga Kemasan Minuman Karton Bisa Jadi Produk Ramah Lingkungan
JAKARTA, iNews.id - Mengelola sampah sejak dini adalah langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah dengan efektif.
Pertama, penting untuk memisahkan sampah organik dan non-organik. Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat diolah menjadi pupuk kompos yang berguna untuk kebun atau tanaman. Sedangkan sampah non-organik, seperti plastik, kertas, dan logam, dapat didaur ulang atau dikirim ke tempat pembuangan sampah yang sesuai.
Selain itu, Anda juga dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan sekali pakai, seperti kantong plastik atau botol air, dengan beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. Menggunakan tas belanja kain atau membawa botol air sendiri merupakan contoh kecil yang dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
Hal sederhana itu bisa dilakukan di rumah dan bisa dimulai sejak dini. Tidak hanya masyarakat yang harus peduli dengan lingkungan. Pihak swasta pun juga memiliki berbagai program untuk mengatasi persoalan sampah. Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh PT Frisian Flag Indonesia (FFI) yang melakukan kemitraan transformasional dengan Re>Pal, perusahaan pelopor solusi palet berkelanjutan.
Sejalan dengan misi utama FFI untuk mendukung Indonesia yang lebih hijau dan selaras, perusahaan ini menginvestasikan Rp21 miliar untuk inisiatif penting ini. Sebanyak 50.000 palet daur ulang akan dihasilkan dari limbah yang bernilai rendah dan sulit didaur ulang, di mana 20 persen di antaranya berasal dari multilayer plastik dan sisanya berasal dari kemasan minum karton yang diproduksi oleh FFI dan konsumennya. Nantinya palet ini akan digunakan di pabrik Cikarang, sebagai bagian dari penerapan komitmen green manufacturing.
Saat ini seluruh dunia tengah menghadapi krisis lingkungan yang serius, tidak terkecuali Indonesia. Sepanjang 2022, Indonesia memproduksi sekitar 36 juta ton sampah, di mana 18,1 persen berasal dari limbah plastik (kedua terbesar setelah limbah makanan).
Sementara hampir 36 persen atau sekitar 13 juta ton sampah belum terkelola. Padahal ada potensi untuk proses penggunaan ulang dan daur ulang, termasuk sebagai bahan dalam industri atau aktivitas ekonomi lain.
Berend Van Wel, Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia mengatakan, komitmen perusahaan untuk masa depan yang berkelanjutan, sejalan dengan inisiatif ‘Nourishing a Better Planet’ dari FrieslandCampina dan visi FFI ‘Nourishing Indonesia to Progress’, FFI berdedikasi memajukan Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras.
"Kemitraan kami terkait pemanfaatan palet berkelanjutan yang diproduksi, merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi dan pemanfaatan kembali sampah plastik, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Bersama-sama, kami berupaya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia dan generasi mendatang," kata Berend Van Wel melalui keterangannya belum lama ini.