Sandiaga Uno Dukung Tim Indonesia Berlaga di Kompetisi Olimpiade Robot Terbesar Dunia
Lebih lanjut, kata Sandiaga, Tim R2045 ternyata sudah sejak dulu telah melakukan adaptasi, inovasi dan kolaborasi dalam membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Khususnya dalam menciptakan robot, di mana membuat bangga Indonesia.
"Kita berharap suatu saat inovasi yang mereka buat dapat dikembangkan dan mungkin saja berguna untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan," kata dia.
Sandiaga juga meminta, agar para peserta dapat menjadi agen promosi pariwisata Indonesia dengan menggaungkan Wonderful Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar wisatawan mancanegara akan berkunjung ke Indonesia.
Sementara itu, Lead Coach R2045 Riza Wahono mengatakan, tujuan dari partisipasi dalam kompetisi ini adalah untuk mempersiapkan anak muda Indonesia menjadi leader sains dan teknologi di tahun 2045.
"Karena melalui robotic memberikan peluang untuk anak-anak muda menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru yang kreatif," ujarnya.
Menariknya lagi nama robot ciptaan anak bangsa ini adalah Drybotnya Geomatika, diambil dari nama Dryobalanops Aromatica yang tak lain jenis pohon kapur.
"Pohon kapur kan sudah langka, jadi kita mau menghidupkan nama tersebut," katanya.
FGC merupakan kompetisi olimpiade robot terbesar di dunia. Event ini bertujuan, untuk membangun pemuda global masa depan. Tujuan lainnya yaitu memperkenalkan masalah atau tantangan dunia ke generasi muda, seperti energi, akses air bersih, polusi, dan lainnya.
Setiap tim akan membangun robot yang dapat menjawab tantangan lomba sesuai tema yang ditentukan.
Tim Robot Indonesia R2045 akan berkompetisi pada game dengan tema carbon capture. Ini merupakan simulasi tantangan dunia dalam proses pembersihan CO2 akibat carbon foot print.
Tim Robot Indonesia R2045 akan mengirimkan 30 anggota terbaiknya untuk berkompetisi dalam ajang tersebut. Ini merupakan kali kelima, Tim Robot Indonesia R2045 berpartisipasi di ajang FGC. Dalam kompetisi kali ini, mereka akan membawa robot hasil karyanya bernama Dryo-Matika.
Editor: Vien Dimyati