Menurutnya, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk wisata kebugaran global. Berdasarkan Global Wellness Institute (2017), Indonesia menempati peringkat ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran, dan merupakan pasar terbesar kedua di wilayah Asia Tenggara yang menciptakan 1,31 juta tenaga kerja.
“Indonesia ada di peringkat ke-17 sebagai pasar tujuan wisata kebugaran. Mestinya kita ada di top five global. Ini PR (pekerjaan rumah) yang sangat besar, karena ternyata wellness tourism ini menciptakan 1,3 juta lapangan kerja yang baru dan berkualitas,” ujarnya.
Oleh karenanya, Kemenparekraf menghadirkan ajang IWTCF 2022. Selain sebagai salah satu side event KTT G20, juga sebagai sarana promosi, showcasing produk kreatif, dan destinasi wellness di Indonesia agar lebih dikenal masyarakat secara global, serta konferensi untuk mengumpulkan ide dan gagasan yang akan menjadi Rencana Aksi Nasional 2022-2026.
Tema yang diangkat juga sesuai dengan situasi pariwisata global saat ini yakni “Sustainability Strategy for the Recovery and Growth of World Tourism through Wellness Tourism for All”.
“Intinya wellness tourism for recovery, kita akan mendiskusikan isu-isu terkini, kita akan promosikan dan showcasing produk kreatif. Karena wellness tourism ini is about democratize health, kesehatan bisa di dukung bukan hanya oleh rumah sakit besar tapi juga UMKM. Inilah konsep dari pada wellness tourism dan kita akan memfasilitasi networking and business matching,” katanya.
Sandiaga mengharapkan ide-ide yang terhimpun dalam konferensi tersebut akan menjadi rencana aksi nasional 2022-2026 tentang wellness tourism. Serta saat ini harus menggunakan kesempatan itu untuk menghimpun pemerintah, sektor swasta, asosiasi terkait, media, serta akademisi untuk memajukan wellness tourism.
Editor : Vien Dimyati
Follow Berita iNews di Google News