Sukses Jaga Keindahan Laut Raja Ampat, Indonesia Diminta Beri Usulan Isu Lingkungan Global
JAKARTA, iNews.id - Masalah Lingkungan menjadi isu penting yang menjadi perhatian banyak negara. Termasuk Indonesia yang dinilai memiliki peran dalam isu lingkungan dan kehutanan.
Di sela-sela pertemuan COP4.2 Konvensi Minamata, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya menerima kunjungan CEO Global Environment Facility (GEF), Mr. Carlos Manuel Rodriguez untuk melakukan pertemuan bilateral di Bali pada (21/3/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Carlos menyampaikan, COP4.2 Konvensi Minamata sangat penting. GEF ingin memberikan dukungan melalui penyiapan data dan sains serta sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan political dialogues guna mencapai konsensus penanganan isu forest and land use, merkuri, dan bahan kimia lain yang melibatkan lintas sektor.
Mr Carlos mengatakan, siklus GEF-8 (GEF-8 replenishment) akan dimulai pada Juli 2022. Isu carbon pricing memiliki posisi khusus di GEF-8.
"Kepemimpinan Indonesia di forum negosiasi internasional terkait carbon pricing sangat penting, di antaranya dengan pergerakan like minded forest countries untuk memperjuangkan harga carbon,” ujar Mr Carlos melalui keterangannya belum lama ini.
Pada kesempatan tersebut, Carlos juga mengungkapkan, Indonesia memiliki success story dalam pengelolaan konservasi laut dan community engagement di Raja Ampat yang dapat ditunjukkan kepada dunia.
Bahkan, Raja Ampat ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) karena memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang tinggi berupa terumbu karang, mangrove, litoral dan rumput laut. Wilayah ini terletak di jantung kekayaan terumbu karang dunia yang dikenal dengan sebutan Segitiga Karang/Coral Triangle.