Surga Tersembunyi di Belitung, di Desa Terpencilnya Punya Pemandangan Batuan Granit Raksasa
Kemunculan batu-batu granit dalam bentuk bongkahan raksasa memang menarik perhatian wisatawan. Secara geologis, batu-batu granit raksasa tersebut bagian dari tubuh batuan beku yang menjadi batuan dasar di Indonesia bagian barat. Batuan ini biasa disebut sebagai batolit.
Batuan ini merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat asam, dengan kandungan silika lebih dari 65 persen. Dari peta geologi, granit tertua berumur Trias (Triassic) yang tersebar di Belitung bagian barat laut, termasuk di Pantai Tanjung Tinggi, Pulau Kepayang, dan Pulau Lengkuas.
Munculnya bongkah-bongkah granit ke permukaan diawali pembekuan granit di bawah permukaan bumi pada kedalaman puluhan kilometer. Batuan ini mengalami proses tektonik berupa pengangkatan, beberapa mengalami pematahan, dan peretakkan. Akibat dari proses tektonik tersebut, batu granit yang berasal jauh di bawah muncul ke permukaan bumi.
Selama proses pengangkatan tersebut, tubuh granit mengalami retak-retak atau deformasi. Ketika tubuh granit yang retak-retak ini muncul di permukaan bumi, proses pelapukan dan erosi atau abrasi mengikisnya selama ribuan tahun. Jurang-jurang bawah laut terdiri dari lereng-lereng terjal. Lereng batu granit itu menyambung antara satu pulau dengan pulau lainnya.
Sebaran batu granit tidak hanya dijumpai di Bangka Belitung, ada juga di Kepulauan Riau hingga Semenanjung Malaysia, serta di Kepulauan Natuna. Selain di tempat-tempat tersebut, batuan dasar yang berada di bawah Selat Karimata hingga Laut China Selatan, termasuk di sebagian Kalimantan bagian barat.