Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MPL ID S16 Grand Finals: Budaya Indonesia Menggema di Panggung Esports Dunia!
Advertisement . Scroll to see content

Tumbuh Pesat, Sektor Industri Kreatif Digital Berpotensi Jadi Unggulan

Jumat, 19 Maret 2021 - 11:05:00 WIB
Tumbuh Pesat, Sektor Industri Kreatif Digital Berpotensi Jadi Unggulan
Industri Kreatif Digital Berpotensi Jadi Unggulan (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

Luat percaya industri gim di Indonesia akan semakin berkembang dengan bertambahnya generasi digital. Hanya saja, kata dia, yang menjadi tantangan, kalau ingin menjadi pelaku industri (gim), harus tahu gim itu tidak hanya untuk entertain.

"Pangsa pasar industri gim terus menunjukkan peningkatkan sepanjang 2017-2019. Skala usahanya juga meningkat. Meski demikian tak dapat dipungkiri, upaya optimalisasi industri ini masih sangat dibutuhkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri," katanya.

Untuk itulah, lanjut dia, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah menyiapkan sejumlah program khusus. Pada awal pandemi, pemerintah meluncurkan “Ayo Bikin Gim di Rumah” yang diikuti lebih dari 100 peserta.

Dia menambahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Asosiasi Game Indonesia telah melakukan riset mengenai kondisi pelaku produksi gim di Indonesia. Hasil riset akan diluncurkan pada tahun ini.

Luat percaya Indonesia memiliki potensi besar di industri gim. Selain jumlah penduduk yang banyak, pemerintah juga terus menggenjot pengembangan internet. Saat ini, penetrasi internet masih terpusat di wilayah Jawa.

“Kalau internet sudah merata, masih banyak yang bisa disasar. Jadi pengembang gim tidak perlu khawatir,” ujar Luat.

Rizki Natakusumah, Anggota Komisi 1 DPR mengungkapkan, perlunya upaya mengubah paradigma masyarakat mengenai gim. Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen.

“Kita juga harus menjadi kreator. Salah satu yang harus diubah adalah beradaptasi dengan pola pikir orangtua. Jauhkan stigma bermain gim itu buruk,” ujar Rizki.

Rizki Natakusumah, juga turut berupaya menumbuhkan minat anak muda dengan menyelenggarakan kompetisi e-sport, 25-28 Maret. 

Turnamen bertajuk RN E-sports Championship Pandeglang Season 1 ini bergulir dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pandeglang ke-14. "Akan ada tiga cabang gim yang dipertandingkan dalam kompetisi besok, yaitu Mobile Legend dan PUBG di handphone, serta PES di console PS4,” kata Rizki. 

Ricky Setiawan, CEO GGWP.id mengatakan, Indonesia memiliki 44,2 juta pemain gim e-sport. Jumlah ini diyakini akan mengalami pertumbuhan mencapai 37 persen dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

“Usia (pemain) kebanyakan 13-24 tahun. Bagi yang di bawah 13 tahun enggak main gim e-sports karena terlalu kompleks dan ribet. E-sports bukan hanya membutuhkan keterampilan main gim, tapi juga bersosialisasi yang baik, bekerja sama dengan tim,” katanya.

Dennis Adishwara selaku public figure menilai, orangtua tidak perlu khawatir anaknya berkecimpung di e-sports. Menurutnya, ada beberapa jalur pendapatan yang bisa diraih.

"Hak tayang konten atau turnamen misalnya. Tim e-sports umumnya memiliki channel YouTube dan bisa mendapatkan AdSense," kata Dennis.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut