JAKARTA, iNews.id - Air terjun biasanya terletak jauh di tengah-tengah hutan. Untuk menjangkaunya pun trek yang dilalui kadang juga sulit, namun berbeda dengan air terjun di Lembah Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, di sini air terjunnya berada tepat di pinggir jalan.
Dari pinggir jalan, Anda bisa melihat secara dekat air terjun Bunta atau Sarasah Bunta. Gemercik airnya sungguh menenangkan dan memberikan suasana sejuk.
Penasaran ingin tahu seperti apa keindahan air terjun yang ada di pinggir jalan ini? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (4/2/2023).
Air Terjun di Pinggir Jalan Lembah Harau
Harau merupakan lembah subur yang dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Harau diyakini berasal dari kata ‘parau’, yang artinya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak histeris yang akhirnya menimbulkan suara parau.
Di lembah ini terdapat air terjun yang dinamakan air terjun Bunta, atau masyarakat lokal menyebutnya dengan nama Sarasah Bunta. Aliran airnya sangat segar, dan air jatuhnya cukup tinggi dan deras. Sarasah Bunta terlihat sangat cantik, dengan motif bebatuan granit dan tumbuh-tumbuhan hijau yang mengelilingi air terjun. Apabila terkena sinar matahari, airnya terlihat sangat memesona layaknya bidadari yang sedang mandi. Karena itulah dinamakan Sarasah Bunta. Sarasah Bunta mengalirkan air tawar segar dari dataran tinggi di lembah ini. Dinamakan Sarasah Bunta karena jika dilihat dengan seksama air terjun ini berunta-unta atau bertingkat-tingkat.
Harau dijuluki Lembah Yosemite
Lembah Harau memiliki iklim tropis dengan tanah yang subur. Saking indahnya, Lembah Harau juga diberi julukan layaknya Lembah Yosemite yang ada di Sierra Nevada, California. Air terjun Sarasah Bunta pertama kali dibuka pada 14 Agustus 1926 oleh Asisten Residen Lima Puluh Kota, F. Rinner bersama Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam dan Asisten Demang Datuk Kodoh Nan Hitam.
Editor : Vien Dimyati
Follow Berita iNews di Google News