Viral di Majalengka Mata Air Peninggalan Belanda Terangker, Berani Berenang?
1. Sejarah Waterleiding Pantan Cigowong
Berdasarkan manuskrip Belanda, saluran air Cigowong dibangun pada 2 November 1936 pada masa pemerintahan R.M.A. Suriatanubrata 1922 berkaitan dengan peresmian jalan Maja-Talaga.
Masyarakat menyebutnya Pantan Cigowong, ada juga yang menyebut Waterleiding Cigowong. Waterleiding artinya sebutan untuk saluran pipa air yang mulai digunakan pada masa Belanda saat menyalurkan air bersih dari Ciburial Bogor ke Kotapraja Batavia pada 23 Desember 1922.
2. Asal Usul
Waterleiding Cigowong atau yang disebut juga Pantan Cigowong dibangun untuk memenuhi kebutuhan air di desa-desa di kawasan Talaga, yaitu Argasari, Cigowong, Sunia, Ganeas dan Talaga. Selain untuk kebutuhan warga, air tersebut juga untuk mengairi sawah.
Untuk menyalurkan air yang keluar dari tanah tersebut maka dibangun saluran irigasi ke arah utara dengan lebar sekitar 1 meter menyusuri lereng bukit, kemudian masuk terowongan buatan sepanjang 150 meter, sampai akhirnya masuk ke pedesaan.
3. Saksi Bisu Pernikahan Ratu Juliana
Ratu Juliana adalah putri Ratu Wilhelmina dan Pangeran Hendrik dari Mecklenburg-Schwerin. Ratu Juliana menikah dengan Pangeran Bernhard pada Januari 1937. Pangeran Bernhard adalah bangsawan Jerman dari Lippe Biesterfeld.
Karenanya, dari titimangsa pernikahan Ratu Juliana dan keterangan Naro, masuk akal bila peresmian Waterleiding ini berkisar di tahun 1936-1937.