Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo: GeNose C-19 Bantu Pulihkan Sektor Pariwisata
JAKARTA, iNews.id - Tahun 2020 kemarin menjadi tahun yang berat untuk sektor pariwisata. Pembatasan pergerakan yang diterapkan di skala nasional ataupun internasional, sebagai upaya pengendalian pandemi, menjadi pukulan terbesar bagi industri pariwisata, yang mengandalkan pergerakan manusia.
Data menunjukan penurunan wisatawan mancanegara sebesar 74,67% di tahun 2020 dibanding tahun 2019. Disamping itu, jumlah wisatawan nusantara juga menurun sebesar 29,7%. Devisa pariwisata tahun 2020 diperkirakan hanya sebesar 3,54 miliar dolar AS, atau turun sebesar 79,1% dari tahun sebelumnya.
Distribusi vaksin yang sedang berjalan menjadi harapan bagi kita semua. Khususnya, program vaksin tahap 2 untuk pekerja publik, di mana pelaku sektor pariwisata termasuk di dalamnya.
Namun program vaksinasi tidak serta merta menghilangkan kewajiban untuk menjalankan protokol kesehatan. Karena masih dibutuhkan waktu bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Upaya 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment) tetap perlu dilakukan bersama-sama dengan program vaksinasi.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyambut baik inovasi anak bangsa, GeNose C-19, alat testing dengan waktu tunggu hasil tes yang lebih cepat, biaya yang lebih terjangkau, dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
“Kami melihat, GeNose C-19 cocok untuk diterapkan sebagai metode screening masal di berbagai destinasi ataupun fasilitas wisata. Terlebih GeNose C-19 merupakan buah karya dari putra-putri terbaik Bangsa Indonesia. Dengan kehadiran alat ini, diharapkan dapat membantu mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi Covid- 19, serta meningkatkan citra Indonesia di mata dunia," kata Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Anggela menambahkan, dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di masa pandemi, Kemenparekraf akan berupaya mendorong penerapan metode screening melalui GeNose C-19 di sektor pariwisata secara masif. Program vaksinasi pariwisata, dilengkapi dengan penerapan 3T dan 3M yang tertib, dapat mempercepat pemulihan pariwisata di tahun ini.
Editor: Vien Dimyati