Wishnutama Ingin Promosikan Daya Tarik Pariwisata Indonesia lewat Turnamen Esports
Pasalnya, Indonesia harus melalui proses negosiasi dan lelang yang cukup panjang hingga akhirnya terpilih sebagai tuan rumah. Hans juga menjelaskan, hanya negara-negara dengan indikator pertumbuhan esports yang baik yang bisa menjadi tuan rumah kejuaraan dunia Free Fire.
“Untuk pertama kali turnamen berkelas internasional Free Fire diadakan di Indonesia, setelah tahun lalu turnamen ini berlangsung di Bangkok, Thailand dengan penonton online global mencapai lebih dari 8.480.000. Tim esports Indonesia EVOS berhasil keluar sebagai juara pada turnamen Free Fire tahun lalu,” ujar Hans Kurniadi.
Menurut Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto, ekosistem esports di tanah air telah mengalami perkembangan yang semakin baik. Hal ini tercermin dari kesuksesan penyelenggaraan sejumlah turnamen esports, salah satunya adalah Piala Presiden Esports 2020 yang baru saja selesai pada Februari ini.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menparekraf Wishnutama Kusubandio. Menurutnya, event turnamen esports berpotensi menambah penghasilan devisa negara selain dari wisata konvensional. Namun, ia berpesan agar penyelenggara bersungguh-sungguh dalam mengadakan event.
“Berbeda dengan turnamen lain yang menjual keindahan alam, untuk esports yang dijual adalah penyelenggaraan event dan pengalaman sehingga meninggalkan kesan mendalam bagi pengunjung,” ujar Menparekraf Wishnutama Kusubandio.
Dia juga mendorong para pelaku industri esports untuk semakin giat mengadakan event berskala internasional di Indonesia.
“Semakin banyak event maka semakin terkenal juga daya tarik Tanah Air sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia,” tutur Menparekraf Wishnutama Kusubandio.
Editor: Vien Dimyati