5 Ide Membuat Masakan Nusantara Berbahan Ikan, Menggugah Selera dan Enak
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak olahan ikan yang enak dan lezat bisa dijadikan menu sehari-hari. Masakan berbahan dasar ikan ini sangat menarik, nikmat, lezat dan menggugah selera.
Olahan ikan di Indonesia umumnya memakai racikan bumbu dan rempah-rempah yang sangat autentik. Tak heran, jika masakan khas Indonesia menjadi primadona dan juga sampai mendunia.
Apalagi ikan memiliki banyak nutrisi yang terkandung. Ikan dikenal memiliki protein yang tinggi hingga mengandung asam lemak omega-3.
Kali ini, jika Anda adalah penggemar masakan ikan, tidak ada salahnya membuat beberapa menu nusantara dari bahan utama ikan.
Penasaran apa saja masakan ikan yang bisa dijadikan menu sehari-hari? Berikut ulasannya dirangkum pada Sabtu (30/7/2022).
1. Nila Toba Tauco, Sumatera Utara
Makanan khas dari Sumatera Utara (Sumut) memang selalu menarik perhatian, serta menggugah selera. Salah satunya adalah Nila Toba Tauco, hidangan lezat yang bisa Anda coba. Nila Toba Tauco merupakan salah satu kuliner dari Medan, Sumut. Dinamakan Toba tauco karena kudapan satu ini juga bisa ditemukan di kawasan Danau Toba.
Saus yang dipakai berasal dari tauco Medan. Kemudian dicampur dengan bahan lain, seperti cabai rawit, cabai keriting merah, bawang putih, bawang merah, salam, sereh, lengkuas, jahe, garam, gula dan jeruk nipis atau limo agar ikan tidak bau.
Hidangan ini memiliki cita rasa pedas, yaitu berasal dari cabai. Selain nila, Anda bisa juga menggantinya dengan jenis ikan lainnya. Misalnya lele, bawal, serta aneka seafood lainnya. Bagi wisatawan Muslim jangan khawatir. Nila Toba Tauco merupakan salah satu kuliner halal. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat.
2. Sup Ikan Khas Batam
Kuliner selanjutnya adalah sup ikan Batam. Rasanya gurih, lezat apalagi disajikan selagi hangat bersama nasi putih. Bahan dasar dari sup ini yaitu ikan, udang, cumi, bawang goreng, dan disajikan bersama kuah segar dengan bumbu khas dan irisan tomat hijau.
3. Arsik Tapanuli
Tak hanya Nila Toba Tauco, Sumatera Utara juga memiliki olahan ikan lainnya yaitu arsik. Ikan yang dijadikan kudapan yang ini menggunakan ikan mas yang masih segar. Ikan mas tersebut kemudian dimasak dengan bumbu dan rempah-rempah khas Sumatera Utara, seperti andaliman, kecombrang, asam gelugur atau patikala, dan lokio atau bawang batak.
Proses masaknya pun terbilang unik, yakni bahan-bahan di atas disusun di atas panci, lalu ikan mas segar yang sudah dilumuri bumbu kuning diletakkan di atasnya.
4. Gabus Pucung Betawi
Selanjutnya adalah gabus pucung, merupakan kuliner khas Betawi dan termasuk makanan legendaris asal suku tersebut. Bahkan kini cukup langka ditemukan lho.
Cara membuatnya hampir sama dengan rawon, yaitu tumis bumbu hingga harum, lalu masukkan air kluwek dan ikan gabus yang sudah dipotong dan dilumuri air jeruk nipis. Masak hingga bumbunya meresap dan sajikan dengan taburan bawang goreng dan nasi hangat.
Asal usul makanan ini juga terbilang unik. Mulanya wilayah di Jakarta didominasi oleh perairan seperti rawa, empang, dan sungai sebagai habitat ikan gabus.
Namun karena harga ikan laut di pasaran saat itu cukup mahal, warga Betawi pun memanfaatkan ikan gabus untuk diolah jadi masakan. Serta kebetulan masyarakat setempat juga menyukai kluwak, kedua bahan ini pun digabungkan dan dibuatlah gabus pucung khas Betawi.
5. Rujak Ikan Gorontalo
Rujak ikan khas Gorontalo ini memiliki rasa yang cukup unik dan spesial, karena ditambah ikan tuna sebagai toping tambahannya sehingga rasanya berbeda dengan kebanyakan rujak lainnya.
Bahan-bahan rujak ikan ini terbilang sederhana lho, yaitu mangga muda dan pepaya muda yang diparut membentuk arsiran tipis. Kemudian minyak kelapa murni, ketumbar, kelapa muda yang dipotong kecil-kecil dan yang spesial adalah smoked tuna (tuna diasapi).
Menariknya, agar rujak ikan ini lebih segar, ditambah dengan perasan jeruk kunci, dan potongan cabai merah supaya sensasi pedasnya terasa. Juga Tak lupa disajikan dengan kerupuk terbuat dari beras, serta disajikan di alas daun pisang, sehingga aromanya lebih terasa dan kuat.
Editor: Vien Dimyati