7 Salad Terenak di Dunia, Salah Satunya Terinspirasi dari Gunung Berapi Meksiko
JAKARTA, iNews.id - Menjalani hidup sehat belakangan ini sedang digandrungi masyarakat. Biasanya, salad menjadi salah satu hidangan populer yang sehat untuk disantap sehari-hari.
Salad adalah salah satu makanan yang dinilai sehat, karena pada umumnya terbuat dari sayur-sayuran, buah-buahan dan diberi berbagai topping seperti ikan hingga kacang-kacangan. Bagi yang sedang diet, mengonsumsi salad menjadi salah satu pengganti makanan berat karena cukup mengenyangkan.
Tak dipungkiri, di setiap negara memiliki salad khasnya. Misalnya, di Indonesia, ada karedok yang menjadi salad tradisional. Rasanya sangat lezat karena menggunakan bahan utama dari sayur-sayuran segar.
Sementara itu, bagaimana dengan salad khas dari negara lain? Berikut ulasannya dirangkum pada Rabu (21/6/2023).
1. Shawarma, Timur Tengah
Nama Shawarma berasal dari bahasa Arab artinya "memutar". Di mana menjadi gambaran isian daging untuk salad berbentuk sandwich ala Timur Tengah. Makanan favorit ini dimasak di atas wajan berbentuk vertikal. Kemudian, untuk topping di atasnya diberi seperti tomat, bawang, dan peterseli, dan juga saus tahini dan saus pedas.
Ternyata keberadaan salad ini ada sejarahnya lho. Dalam adaptasi yang menyebar ke Mediterania dan Eropa, shawarma telah ditafsirkan kembali sebagai gyro di Yunani atau doner kebab di Jerman, yang melewati jalur Turki.
2. Pambazo, Meksiko
Jika mendengar nama Meksiko, terlintas adalah tortilla yang menjadi makanan khasnya. Ternyata negara ini juga memiliki salad yang cukup terkenal, pambazo namanya. Biasanya dijual di pinggiran jalan, dan disantap sebagai hidangan pembuka. Selain itu, uniknya salad ini terinspirasi oleh bentuk gunung berapi Meksiko. Kemudian di dalamnya terdapat kentang dan chorizo Meksiko, selada, keju, dan krim di atasnya.
3. Tramezzino, Italia
Tramezzino merupakan salad khas Italia yang biasa disantap untuk menu makan siang, serta disantap dengan segelas teh. Salad satu ini bentuknya juga mirip sandwich, isian di dalamnya terdiri dari buah zaitun, ikan tuna, telur rebus, sayuran hingga, truffle dan juga tumpukan prosciutto yang teksturnya renyah. Salad ini juga biasa dijumpai di bar-bar, sebagai teman minum anggur.
4. Chivito, Uruguay
Sementara, nama sandwich Uruguay bernama Chivito, diterjemahkan berarti "kambing kecil". Di dalamnya terdapat daging ham, bacon, selada, mayones, dan mozarella leleh. Ditumpuk tinggi menjadi gulungan yang mirip dengan roti hamburger atau ciabatta. Chivito biasanya juga diberi topping telur goreng, supaya lebih padat dan mengenyangkan.
5. Banh mi, Vietnam
Banh mi adalah salad khas Vietnam yang merupakan kuliner peninggalan masa kolonialisme Prancis. Roti berlapis baguette diolah ulang sesuai selera lidah orang Vietnam. Banh mi saat ini banyak dijual di pedagang kaki lima, yang bisa ditemukan di hampir setiap sudut jalan di Kota Ho Chi Minh dan di seluruh Vietnam. Versi klasiknya salad ini berbahan dasar daging babi, ditambah dengan cha lua yaitu roti gulung ala Vietnam, acar wortel, acar daikon, daun ketumbar, mayones, dan bahan-bahan lainnya. Terdapat varian lain, yaitu dengan tambahan tahu dan ayam serai yang diiris tipis. Rasanya renyah, segar, gurih dan benar-benar nikmat.
6. Muffaletta, New Orleans, Amerika Serikat
Muffuletta adalah salad yang cukup populer di kawasan New Orleans, Amerika Serikat. Dahulu, imigran Italia yang menetap di New Orleans' Lower French Quarter pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, telah menemukan roti berlapis klasik di kawasan tersebut. Terbuat dari roti Sisilia bundar berlapis wijen, bernama Muffuletta yang dilapisi buah zaitun cincang, salami genoa, ham dan taburan berbagai macam jenis keju di atasnya.
7. Katsu sando, Jepang
Potongan daging babi goreng, ditumbuk dan dilapisi tepung roti dengan panir lalu dimasukkan ke dalam roti susu putih Jepang yang lembut. Nama salad ini disebut shokupan. Yakni merupakan bahan dasar untuk katsu sando. Salad ini dianggap sebagai masakan yoshoku yang artinya dipengaruhi oleh budaya Barat. Katsu sando biasanya dihiasi dengan pita kubis, dan juga tersedia dalam versi salad ayam dan telur (tamago).
Editor: Vien Dimyati