Aneka Kuliner Khas Semarang Patut Anda Coba

JAKARTA, iNews.id - Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki ragam kuliner lezat adalah Semarang, Jawa Tengah. Kota Semarang memiliki aneka makanan khas yang tidak kalah maknyus dengan daerah lain.
Beberapa makanan yang identik dengan Semarang, antara lain Bandeng Presto, Babat Gongso, Lumpia Gang Lombok, Tahu Pong Depok. Makanan khas Semarang ini dieksplorasi dalam Jelajah Gizi 2018.
Bandeng Presto
Salah satu makanan yang menjadi ciri khas Semarang adalah bandeng presto. Namun, dari sekian banyak merek bandeng presto, salah satu yang memiliki citra rasa berbeda adalah bandeng presto Bu Darmo.
Menggunakan bumbu olahan khusus membuat bandeng presto Bu Darmo memiliki pelanggan sendiri. Di mana rasanya lebih guring dan renyah. Aneka produk yang dijual Bu Darmo di bawah usaha UD Mina Makmur ini, antara lain bandeng presto goreng, bandeng presto pepes, bandeng presto otak-otak dan sebagainya.
Nasi Goreng Babat Gongso
Salah satu kuliner yang menjadi ciri khas Kota Semarang adalah babat gongso. Namun, ada satu yang terkenal yakni nasi goreng babat gongso Pak Karmin. Warung yang berdiri pada 1971 ini selalu ramai pengunjung
Menunya sendiri terdiri dari nasi goreng telor dadar dan babat gongso plus nasi putih yang menjadi menu primadona. Untuk nasi goreng telor babat, terdiri dari nasi goreng yang dicampur babat jeroan lengkap dengan telor dadar. Sementara Babat gongso adalah potongan babat dan jeroan, seperti ati, limpa, paru atau iso, yang dimasak dengan bumbu kecap. Beralaskan daun pisan, racikan bumbunya begitu terasa khas di lidah.
Lumpia Gang Lombok
Semarang terkenal dengan lumpianya. Namun, ada satu lumpia yang melengenda, yakni lumpia Gang Lombok. Lumpia sangat tersohor di segala penjuru Kota Semarang. Walau berada di tempat yang relatif tidak luas, toko jajanan ini selalu dipadati pengunjung.
Ada dua macam Lumpia yang tersedia, Lumpia basah dan Lumpia goreng yang disajikan dengan selada dan saus khas Semarang yang kental dengan daun bawang segar.
Lumpia Gang Lombok dikenal dengan ukurannya yang lebih besar serta isiannya yang lebih padat bila dibandingkan dengan Lumpia umumnya. Isian lumpia terdiri dari campuran rebung, ebi/ udang, pihi dan telur. Enaknya, makanan ini disantap hangat-hangat.
Soto Bangkong
Kalau ditanya soto di Semarang, mana yang paling enak? Sebagian besar merekomendasikan Soto Bangkong. Soto ayam ini memiliki cita rasa khas gaya Semarangan. Bumbunya gurih berkat kaldu ayam kampung.
Nama Bangkong sendiri diambil dari bahasa Jawa. Bangkong berarti kodok, tapi soto bangkong bukanlah dibuat dari daging kodok. Soto ini disebut Bangkong karena lokasinya berada di kawasan Bangkong, Semarang.
Tahu Pong Depok
Satu lagi makanan khas Semarang. Dia adalah Tahu Pong. Salah satu yang terkenal Tahu Pong Depok. Sesuai namanya tahu ini berada di kawasan perempatan Depok, Semarang. Kuliner tersebut terdiri dari tahu gimbal, gorengan udang dan telor. Kemudian acar lobak yang disiram bumbu petis gurih-manis. Biasanya tahu ini dijual pada sore hingga malam.
Adapun dalam Jelazah Gizi 2018, kegiatan ini mengambil tema Eksplorasi Pangan Kota Semarang, yang diselenggarakan Nutricia Sarihusada (Danone Group). Program ini mengajak masyarakat mengenal konsep pangan berkelanjutan untuk kesehatan bumi dan manusia. Kegiatan ini digelar selama tiga hari pada 20-22 April 2018.
(Kiri-Kanan) - Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin, Profesor Ahmad Sulaeman PhD, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Kasturi, dan pemilik Restoran Semarang Jongkie Tio.
Profesor Ahmad Sulaeman PhD, pakar teknologi pangan Institut Pertanian Bogor IPB menekankan, secara bertahap konsumen perlu mulai memperhatikan asal-usul makanan yang dikonsumsi, serta dampak pilihan makanannya terhadap kesehatan dan lingkungan.
"Pentingnya kita berdaulat terhadap pangan. Di mana pangan lokal memiliki banyak manfaat bagi nutrisi serta lingkungan sehingga tidak tergantung pada bahan-bahan dari luar. Saat ini, tidak terasa kita dijajah oleh makanan dari luar. Sementara negara lain berusaha menjaga makanan lokal mereka," ungkapnya.
Sementara itu, Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, Indonesia memiliki beragam cita rasa lokal yang nutrisinya tidak kalah dengan pangan internasional. Masyarakat perlu mengetahui nutrisi yang baik bagi tubuhnya, dan bagaimana makanan tersebut dapat berdampak positif bagi bumi dan masyarakat sekitar.
”Sebagai perusahaan yang telah ada di tengah masyarakat Indonesia selama lebih dari 40 tahun, Nutricia Sarihusada rutin mengadakan edukasi tentang nutrisi ke berbagai kalangan. Salah satu program edukasi yang rutin dilaksanakan sejak 2012, yaitu Jelajah Gizi untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah sekaligus mempelajari sejarah dan budaya yang melatar belakanginya," ujar Arif.
Editor: Dani M Dahwilani