Asyik Kulineran di Atas Awan, Lounge in The Sky Hadir di Jakarta

Sebelumnya, Lounge In The Sky sudah beroperasi pada Mei 2006 di Brussels, Belgia. Wisatawan akan mendapatkan pengalaman kuliner yang unik. Sementara itu, Lounge In The Sky Indonesia juga mengedepankan standar keselamatan yang tinggi.
"Selama di atas, tamu akan menggunakan sabuk pengaman, dan para staf yang mendampingi juga dilengkapi dengan tali pengaman yang akan menjaga keamanan dan keselamatan mereka saat di udara," ujar Darma.
Selain itu, petugas pengawas akan memberikan penyuluhan mengenai regulasi keselamatan kepada para tamu sebelum platform dinaikkan. Petugas juga terus melakukan komunikasi dengan operator di darat.
"Hal ini telah disetujui oleh TUV SUD, organisasi internasional berasal dari Jerman, yang memvalidasi keselamatan dari segala macam produk demi melindungi baik manusia maupun lingkungan dari bahaya," kata dia.
Lounge In The Sky Indonesia akan menggunakan telescopic boom crane seberat 300 ton asal Eropa. “Saya sangat senang mengumumkan lounge in the sky akan hadir di Jakarta. Mangkuluhur City dan Dits Asia akan berkolaborasi bersama untuk mendatangkan pengalaman berkuliner ini dengan tujuan membangkitkan kembali sektor pariwisata lokal dan internasional," katanya.
Arvin Randahwa, Founder dan CEO dari Dits Asia mengatakan, peluncuran Lounge In The Sky di Indonesia ini akan menjadi Lounge In The Sky yang ketiga di dunia.
"Jakarta adalah kota penuh semangat dan energi. Kita semua butuh perayaan dan melakukan sesuatu yang menyenangkan setelah hampir 2 tahun berada di rumah saja. Di mana lagi tempat yang lebih baik untuk melakukannya selain di langit?" ujar Arvin Randahwa.
Sekretaris Dinas Parisiwata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengapresiasi atas hadirnya Lounge In The Sky Indonesia. Atraksi kuliner ini dapat mendorong pemulihan industri pariwisata, khususnya di Jakarta.
"Kita tidak bisa memungkiri kondisi pandemi telah memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata. Terjadi penurunan pendapatan asli daerah hingga 70 persen. Oleh karena itu, kami berharap Lounge In The Sky Indonesia bisa memberikan sinyal positif untuk meningkatkan kunjungan wisata di Jakarta," kata Ekalaya.
Lounge in The Sky merupakan restoran gantung yang telah berpengalaman lebih dari 60 kota di seluruh dunia. Sudah ada lebih 10.000 kali penyajikan di restoran ini.
Restoran menggantung ini akan hadir di Jakarta dan sudah ada sebanyak 5.000 tamu yang masuk dalam daftar tunggu. Untuk menikmati pengalaman Lounge in The Sky harus berusia di atas 17 tahun dengan berat badan maksimum 150 kg, serta tinggi minimum 135 cm. Durasi untuk bersantap di Lounge in The Sky dibatasi selama 60 menit.
Akan ada dua sesi pada weekday dan tiga sesi pada akhir pekan. Ada tiga paket sekaligus untuk bersantap di Lounge in The Sky. Kelas standar Rp1,6 juta, Business Rp2,2 juta, dan First Class Rp3,7 juta. Bagaimana, tertarik bersantap di ketinggian 50 meter?
Editor: Vien Dimyati