Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Video Sandra Dewi Makan Sushi di Kereta, Bikin Netizen Naik Darah! 
Advertisement . Scroll to see content

Berawal dari Hobi Nonton Drakor, Rizki Lunca Jadi Ahli Bikin Makanan Khas Korea

Rabu, 31 Januari 2024 - 09:43:00 WIB
Berawal dari Hobi Nonton Drakor, Rizki Lunca Jadi Ahli Bikin Makanan Khas Korea
Berawal dari Hobi Nonton Drakor, Rizki Lunca Jadi Ahli Bikin Makanan Khas Korea (Foto: iNews.id/Fadli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Drama Korea (drakor) berhasil menghipnotis masyarakat Indonesia. Penikmatnya juga dibuat penasaran dengan makanan khas yang biasa disantap oleh para aktor saat memerankan film atau series.

Rizki Lunca, seorang penikmat drakor dalam satu dekade atau 10 tahun terakhir, ahli dalam membuat makanan khas Korea Selatan. Keahlian ini didapatkan karena rasa penasarannya dengan makanan tersebut.

"Awalnya cuma hobi nonton drakor sih, suka nonton mukbang. Jadi pengen nyoba makanan Korea. Cuma pada zaman itu kan makanan Korea belum se-hype sekarang. Jadi coba-coba cari tahu bikin sendiri," ujar Rizki Lunca di Gedung iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/1/2024).

"Terus dibikin konten ternyata ramai (yang nonton). Konten-konten makanan Korea itu ternyata ramai," kata dia.

Rizki mengaku mempelajari secara otodidak membuat sejumlah makanan khas Korea Selatan. Saat itu sangat sulit untuk mendapatkan makanan khas Korea Selatan di Indonesia, bahkan bahan-bahan untuk membuatnya harus dibeli secara online.

"Belajarnya itu otodidak aja. Sudah 10 tahunan, tapi cuma buat sendiri aja. Sebatas hobi aja, gak untuk jualan," kata dia.

Untuk membuat kimbab dengan rasa yang menyerupai negara asalnya, Rizki mengatakan harus menggunakan bahan dari Korea Selatan atau Jepang. Ini akan membuat kimbab terasa lebih segar dan rasanya akan sangat mirip dengan di Korea Selatan.

"Tipsnya kalau mau rasanya enak itu berasnya pakai beras Jepang atau Korea yang emang khusus buat Kimbab. Dia (berasnya) itu lebih pendek-pendek, kecil-kecil, dan kayak transparan gitu bening," ujar Rizki.

"Kalau isiannya bebas bisa pakai apa aja. Kalau untuk norinya, waktu itu kan susah harus beli online, sekarang gampang di toko bahan kue juga sudah banyak yang jual. Norinya juga yang original, emang khusus buat kimbab," tambah Rizki.

Saat mempraktikkannya, Rizki Lunca menggulung kimbab tanpa makisu atau alas roll sushi. Menurutnya, cara itu lebih mudah karena isian kimbab yang lebih banyak ketimbang sushi.

"Itu (roll-nya) sepengalaman aja. Kalau pakai makisu emang enak untuk bikin sushi. Tapi kalau bikin kimbab pakai makisu itu agak ribet karena isiannya banyak, jadi diroll langsung ga usah pakai makisu. Nah pas udah kegulung baru dikencengin pakai makisu," katanya.

Soal isian, Rizki menegaskan bisa dimodifikasi sesuai selera dan menggunakan bahan yang ada di rumah. Tetapi jika ingin menjaga cita rasa, harus diberikan danmuji alias lobak kuning asal Korea Selatan.

"Isiannya sih secukupnya aja, tapi yang umumnya itu kayak bayam rebus, timun yang sudah diiris-iris, wortel sudah ditumis pakai minyak wijen dan soyu, sama danmuji atau acar lobak kuning, biasanya kimbab ada itunya jadi rasanya seger. Selebihnya itu sesuai selera aja sih," kata Rizki.

Untuk nasinya, Rizki menyarankan menggunakan beras Jepang atau Korea Selatan, dan diberikan minyak wijen untuk memberikan aroma. Tapi bisa juga diganti dengan beras pulen agar dapat merekat, hanya saja rasanya akan berbeda.

"Untuk nasinya itu dikasih minyak wijen dulu. Nasi panas disiram minyak wijen dan dikasih garam dikit, lalu dikasih wijen sangrai dan diaduk. Kira-kira 500 gram nasi dikasih minyak wijen 1-2 sendok makan. Minyak wijen untuk membuat nasinya wangi, mungkin buat pembeda juga kali ya antara kimbab dan sushi," tuturnya.

Sajian kimbab ini dikatakan Rizki sangat efisien untuk bekal sekolah anak. Di dalamnya terdapat sayuran dan daging sehingga memenuhi nutrisi yang dibutuhkan.

"Saya biasanya juga buat bekal sekolah anak, terus bisa buat ide usaha juga, bisa juga buat piknik-piknik karena kan ringkas tuh semua lauknya sudah ada di situ tuh," ujarnya.

Rizki Lunca mengaku tak membuka kelas belajar membuat makanan khas Korea Selatan. Tapi, dia menerima permintaan apabila ada yang ingin belajar bersama membuatnya, dengan mengirim pesan melalui media sosialnya.

"Memang banyak sih yang nanya, 'mau main dong ke rumah, mau belajar'. Datang aja ke rumah, tapi saya gak buka kelas karena memang saya juga otodidak, bukan ahli di bidangnya. Jadi kita bikin bareng-bareng, kita belajar bareng-bareng," katanya.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut