Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Surga Indah Tersembunyi di Aceh, Singgah ke Pantai Lange Ada Air Mancur Keluar dari Batu Karang
Advertisement . Scroll to see content

Berkah Sail Sabang 2017, Kopi Aceh Makin Terkenal

Sabtu, 02 Desember 2017 - 13:49:00 WIB
Berkah Sail Sabang 2017, Kopi Aceh Makin Terkenal
Sail Sabang 2017 (Foto: Aceh Coffee Corner)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Even sail terbesar di Indonesia, Sail Sabang 2017, membawa berkah bagi industri pariwisata di Aceh. Kopi dan kuliner khas Aceh makin terkenal. Rental mobil dan penginapan juga ikut panen raya. Semuanya kebagian rezeki dari even yang terkoneksi hingga ke Phuket dan Langkawi ini.

“Alhamdulillah Sail Sabang bawa banyak berkah. Kopinya makin terkenal. Makin laku. Begitu juga jasa penyewaan mobil dan penginapan. Semuanya laris,” terang Kadispar Aceh Reza Fahlevi, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Jumat 1 Desember 2017.

Reza memang tak asal bicara. Saat Sail Sabang 2017, kedai-kedai kopi di Sabang dan sekitarnya makin laku keras. Tua, muda, laki-laki dan perempuan, wisman, wisnus, semuanya seakan kompak menyeruput kopi Aceh.

Tengok saja kawasan Tugu Garuda yang merupakan jantung Kota Sabang. Kedai-kedai kopi di sana selalu penuh. Dari pagi hingga dini hari, tempat nongkrong di sini selalu ramai pengunjung.

Kualitas kopinya? Jangan diragukan lagi. Aceh adalah salah satu daerah produsen kopi kelas dunia. Sejak era kolonial Belanda, hingga sekarang, Aceh punya dua daerah sentra produksi kopi yang keren. Tempat yang pertama Ulee Kareng dan Gayo.

Kopi Ulee Kareng yang termasuk jenis kopi Robusta dihasilkan dari Kecamatan Ulee Kareng. Sementara kopi Gayo termasuk jenis Kopi Arabika. Di pasar dunia, kopi Gayo bahkan sudah masuk kelas kopi premium. Kedua jenis kopi inilah yang mengharumkan nama Aceh sebagai salah satu produsen kopi terbaik di Tanah Air yang merajai 40 persen pasar dalam negeri.

Khusus untuk Kopi Ulee Kareng lebih gampang dijumpai. Hampir semua kedai kopi di Banda Aceh menyuguhkan kopi produksi daerah ini. Proses pengolahan bubuk kopinya sangat unik. Bubuk kopi tidak sekedar diseduh dengan air panas. Kopinya ikut dimasak. Alhasil, aroma dan citarasa kopi yang keluar benar-benar kuat. Kopi yang telah dimasak ini kemudian mengalami beberapa kali proses penyaringan menggunakan saringan berbentuk kerucut.

Kopi andalan di sini adalah kopi hitam Aceh. Biasanya disajikan dalam gelas kaca. Tidak manis, namun tetap ramah di lambung. Selain kopi hitam, di sini juga ada teh tarik dan kopi susu.

Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip dengan kopi susu. Tetapi yang khas  adalah komposisi susu dan gulanya yang tidak dominan. Ini membuat keharuman dan citarasa kopinya lebih terasa. Campuran kopi saring, susu kental dan gula ini kemudian dikocok hingga berbusa.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Sail Sabang 2017, tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan, tetapi juga sukses dalam tindak lanjutnya.

“Sail Sabang 2017 tidak hanya sukses di penyelenggaraannya. Itu juga harus sukses di tindak lanjutnya,” ujar Menpar.

Karenanya, dia akan terus mendorong agar bisnis wisata bahari di Aceh sukses. Bisnisnya bisa sustainable. Levelnya pun akan terus didorong naik kelas seiring dengan di-create-nya poros Sabang, Phuket, Langkawi.

“Sabang harus menjadi internasional hub. Harus memiliki event rutin dari Segitiga Sabang-Phuket-Langkawi (Saphula). Ini akan memberi keuntungan ke banyak pihak. Masyarakat juga bisa merasakan dampak langsungnya karena spending satu yacht itu bisa mencapai Rp1 miliar,” ujar Menpar.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut