Cara Menentukan Harga Jual Makanan agar Tidak Rugi, Cocok bagi Pemula
1. Hitung rincian modal, biaya produksi dan distribusi
Cara menentukan harga jual makanan pertama adalah dengan menghitung rincian modal. Langkah awal dengan menggunakan rumus Markup Pricing. Rumus ini cukup mudah dengan menambahkan berapa persentase dari pembelian bahan baku.
Di sini, Anda harus jeli kalkulasi besaran modal yang diperlukan, biaya produksi dan distribusi, biaya packaging, serta biaya lainnya. Ini termasuk harga semua bahan baku makanan dengan pembulatan ke atas, dan tetap harus dihitung harganya walaupun Anda mengambil bahan baku dari kebun sendiri atau diberi orang lain.
Sebaiknya, Anda membeli bahan baku di grosir, vendor, atau supplier terpercaya yang memberikan harga lebih murah.
2. Menentukan target pasar
Cara menentukan harga jual makanan yang lain tentunya juga harus sesuai dengan target pasar. Misalnya, Anda ingin membuka kedai kopi di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di kawasan perkantoran, maka harga jual tinggi masih masuk akal karena sesuai dengan tipe konsumennya, diikuti dengan kualitas rasa dan suasana yang nyaman.
Sebaliknya, jika Anda membuka kedai kopi di dekat kampus atau wilayah kelas menengah maka harga jual harus seimbang atau tidak lebih mahal dari rata-rata kedai kopi lain di sekitarnya.
3. Cek harga jual makanan kompetitor
Dalam usaha apa pun, termasuk di bidang kuliner, cara menentukan harga jual makanan juga harus memerhatikan harga milik kompetitor. Tujuannya adalah agar Anda bisa mendapatkan gambaran mengapa makanan kompetitor lebih digemari. Bisa jadi itu karena faktor harga jual di pasaran.
Prinsip dasarnya sederhana, menjual makanan dengan harga murah akan mendatangkan pembeli atau pelanggan yang cukup besar. Dengan demikian, potensi pasar pun jadi lebih besar.
Satu hal yang perlu Anda tanamkan ketika akan menentukan harga jual dengan melakukan analisis kompetitor ini adalah jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.
Sebab, jika harga terlalu tinggi dengan bahan baku yang cukup sama pelanggan potensial tentu akan meninggalkan usaha Anda.
Sebaliknya, jika harga yang dibuat terlalu rendah, maka potensi keuntungan yang didapat juga tidak begitu besar. Kemudian, Anda juga akan merusak harga pasaran yang ada. Oleh karena itu, Anda bisa mengambil jalan tengah.