Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC University Gelar Program Pengabdian kepada Masyarakat dengan Beri Pelatihan
Advertisement . Scroll to see content

HUT Jakarta,  Ketahui Sejarah dan Resep Membuat Roti Buaya Khas Betawi

Selasa, 22 Juni 2021 - 21:52:00 WIB
HUT Jakarta,  Ketahui Sejarah dan Resep Membuat Roti Buaya Khas Betawi
Mengenal sejarah roti buaya (Foto: Instagram@rerewishal)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Selalu ada hal menarik mengenai sejarah Kota Jakarta yang bisa dieksplorasi wisatawan. Tidak hanya budaya, Jakarta juga memiliki berbagai Kuliner lezat yang menyimpan filosofi.

Keberhasilan Fatahillah mengusir tentara Portugis pada 22 Juni 1527 dan merebut Jakarta yang saat itu bernama Sunda Kelapa, akhirnya membuat tanggal 22 Juni diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Jakarta.

Memperingati HUT Jakarta tahun ini yang memasuki usia ke 494 tahun, MNC Portal Indonesia akan mengulas mengenai salah satu kuliner yang identik dengan Jakarta, khususnya masyarakat Betawi, yaitu Roti Buaya.

Artikel ini akan berisikan mengenai sejarah dan filosofi dari Roti Buaya hingga resep membuatnya. Penasaran? Langsung saja simak ulasannya berikut ini! 

Sejarah Roti Buaya

Tidak ada catatan pasti mengenai tahun berapa Roti Buaya pertama kali diciptakan dan menjadi seserahan wajib pernikahan adat betawi. Namun, roti buaya diyakini pertama kali muncul di masa penjajahan Belanda, tepatnya di abad ke 17 hingga 18. 

Sejarah roti buaya sendiri terinspirasi oleh bangsa Eropa yang saat itu mulai memasuki Indonesia khususnya Batavia. Orang Eropa memiliki tradisi memberikan seserahan berupa bunga dan cokelat kepada pasangan pengantinnya.

Seolah ingin menandingi bangsa Eropa, lantas terciptalah Roti Buaya sebagai bentuk hadiah kepada pasangan saat pelaminan. Roti dipilih karena saat itu roti merupakan salah satu makanan mahal dan ekslusif yang hanya bisa dinikmati oleh sebagian kalangan saja.

Adapun alasan wujud buaya dipilih, Menurut budayawan Betawi J.J. Rizal, karena reptil ini memiliki hubungan khusus dengan masyarakat Betawi. Jakarta yang dikelilingi dengan 13 sungai, membuat warga pada masa lalu sering berjumpa dengan buaya dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, buaya diyakini sebagai perwujudan siluman yang bertugas untuk menjaga sumber air bagi warga Jakarta.

Tak hanya itu saja, terdapat makna dan filosofi lain bagi masyarakat Betawi. Berbeda dengan istilah ‘Buaya Darat’ , Buaya jantan sepanjang hidupnya hanya kawin sekali dengan satu pasangan betina. Sehingga Buaya dianggap sebagai simbol kesetiaan.

Selain itu, Buaya juga dianggap merepresentasikan kegagahan serta kesabaran, terilhami dari kemampuan hewan melata tersebut yang mampu hidup di dua alam yaitu darat dan perairan, serta ketenangannya dalam menanti mangsa. 

Tradisi yang Berganti

Sebagai panganan, pada awalnya Roti Buaya tidak untuk dimakan, hanya sebagai simbolisasi saja. Sepasang Roti Buaya yang menjadi seserahan perkawinan akan dipajang hingga hancur dengan sendirinya. Hal itu menjadi representasi harapan, pernikahan yang dilangsungkan akan berlangsung awet hingga akhir hayat. 

Akan tetapi banyak pihak yang menilai, hal tersebut sebagai tindakan yang mubazir dan sia-sia. Roti Buaya yang pada awalnya dibuat tawar dengan tekstur yang keras pun kemudian mengalami perubahan, menjadi lebih lembut dan memiliki varian rasa. 

Setelah prosesi ijab kabul, Roti Buaya kemudian menjadi santapan yang dibagi-bagikan kepada para tamu khususnya para wanita lajang. Hal ini juga bermakna, kebahagiaan pengantin akan turut serta dirasakan oleh yang lainnya, serta bagi yang belum menemukan jodohnya diharapkan akan segera mendapatkan pasangan dan menjalani pernikahan. 

Selain itu, Roti Buaya yang awalnya identik dengan pernikahan tersebut kini menjadi kuliner yang bisa dinikmati kapan saja. Anda bisa menjumpai beberapa toko roti yang menjual Roti Buaya sebagai hidangan, bahkan menjadi cenderamata tatkala berkunjung ke Jakarta. 

Resep Membuat Roti Buaya 

Lalu bagaimana resep membuat Roti Buaya yang unik dan lezat tersebut? Ini dia bahan dan caranya secara umum 

Bahan yang digunakan :

1.000 gram tepung terigu
250 gram gula pasir halus
100 gram margarin atau mentega
15 gram susu bubuk
3 butir telur ayam
25 gram ragi bubuk instan
70 cc air es
15 gram garam dapur
Pewarna makanan secukupnya

Resep Roti Buaya Original:

1. Ambil satu wadah lalu masukkan margarin atau mentega dan gula pasir halus kocok dengan menggunakan mixer.
2. Tambahkan tepung terigu, gula pasir halus, susu bubuk, ragi bubuk instan, garam dapur sekaligus pewarna makanan, lalu aduk perlahan sampai tercampur rata.
3. Masukkan satu per satu telur ayam kocok hingga rata.
4. Tuangkan sedikit demi sedikit air es sambil dikocok kembali hingga merata.
5. Diamkan dahulu selama kurang lebih 30 menit, agar adonan dapat mengembang dengan sempurna.
6. Ambil adonan secukupnya dan bentuk menyerupai dengan buaya. Terus bentuk sampai adonan habis.
7. Letakkan di atas loyang yang telah diolesi margarin lalu masukkan dalam oven dan panggang selama kurang lebih 25 menit atau hingga matang.
8. Jika sudah matang dengan merata, keluarkan roti buaya dari dalam oven. Dan roti buaya siap untuk dihidangkan.
9. Untuk memberikan variasi rasa, Anda tinggal tambahkan selai atau penambah rasa makanan lainnya ke dalam bahan yang digunakan.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut