Ide Merintis Usaha Kuliner di Masa Krisis

JAKARTA, iNews.id - Menjelang Ramadan, banyak orang yang mungkin sekarang ini lagi mencari ide usaha apa yang pas untuk dijalankan saat puasa. Nah salah satu jenis usaha yang tidak ada matinya adalah usaha kuliner. Usaha ini memang sangat cocok dilakukan bagi siapapun yang ingin berusaha. Asal ada kemauan dan niat yang tulus semua pasti bisa dilakukan dengan baik, valid bund?
Tapi tentunya membuat usaha kuliner juga membutuhkan referensi yang pas juga sebelum memulainya, dan salah satu referensi yang pas yang bisa kamu dengarkan adalah Podcast Gelisah di RCTI+. Sesuai dengan judulnya saja sudah jelas, podcast ini akan menjawab semua kegelisahan kamu di bidang apa pun, salah satunya gelisah dalam membuat usaha juga bisa cari jawabannya di sini bersama Wibhi Gunawan.
“Ini nih ada 3 ide usaha kuliner orang Indonesia yang berhasil menembus pasar dunia yang mungkin ini bisa jadi inspirasi juga. Yang pertama kuliner Bumbu Desa, ini makanan Sunda berhasil dibawa ke pasar dunia oleh restoran bumbu desa dengan kebudayaan Jawa Barat dengan ciri khas utama gerai bumbu desa. Selain itu Kebab Turki Baba Rafi, nah meski namanya kebab turki tapi kedai ini asli milik orang Indonesia. Dan terakhir ada Bagus Cafe kalau kuliner satu ini mempunyai cabang Indonesia tapi langsung buka di Australia," ujar Wibhi sebagai pembuka yang sangat informatif dan bisa dijadikan inspirasi.
Episode kali ini Wibhi juga akan membahas tentang wirausaha bersama dengan ahlinya yang sangat berpengalaman. Bagi kamu yang mungkin memiliki keinginan untuk menjadi seorang wirausahawan di mana kamu bisa memiliki usaha sendiri. Dan narasumber Wibhi kali ini ialah Bagas Alimpad seorang wirausahawan muda yang berhasil membuka usaha FCK Jamur Crispy yang sukses meraih banyak pelanggan dan yang pastinya juga keuntungan.
“Kalau kita masih berpacu hari ini harus lebih baik dari orang lain, hari ini harus lebih baik dari kompetitor lain, atau dari produk orang lain, di mana yang paling penting kita harus berpacu pada diri sendiri," ujar Bagas.