Kemarau Panjang, Ini Deretan Buah yang Mengandung Vitamin C Wajib Dikonsumsi Sehari-hari

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk dikonsumsi sehari-hari. Vitamin C merupakan nutrisi penting untuk kesehatan.
Buah yang mengandung vitamin C membantu membentuk dan memelihara tulang, tulang rawan, kulit, dan pembuluh darah.bSebagai antioksidan vitamin C juga mendukung sistem kekebalan tubuh.
Buah-buahan dan sayuran adalah sumber terbaik, namun beberapa orang mungkin memerlukan suplemen. Dilansir dari laman Health Line Sabtu (21/10/2023), berikut ini 4 buah-buahan yang tinggi akan vitamin C:
1. Jambu Biji
Buah tropis satu ini juga tak kalah sehat, karena di dalamnya terdapat vitamin C yang dapat memenuhi kebutuhan setiap hari. Satu buah jambu biji mengandung 126 mg vitamin C, atau 140 persen, serta sangat kaya akan antioksidan likopen. Dalam penelitian menemukan, makan 400 gram jambu biji yang sudah dikupas per hari, atau sekitar tujuh buah, dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol total.
2. Kiwi
Satu buah kiwi berukuran sedang mengandung 71 mg vitamin C. Kemudian, dalam penelitian, makan 2-3 kiwi setiap hari selama 28 hari mengurangi kelengkapan platelet darah sebesar 18 persen. Selain itu, mengonsumsi kiwi menurunkan trigliserida sebesar 15 persen. Hal ini dapat mengurangi risiko pembekuan darah dan stroke, serta meningkatkan aktivitas sel darah putih sebesar 20 persen.
3. Kakadu Plum
Jenis buah ini memang sedikit asing didengar. Buah ini ternyata asli dari kawasan Australia Utara, sekilas bentuknya mirip pear. Kakadu plum mengandung 100 kali lebih banyak vitamin C daripada jeruk, serta kaya kalium, vitamin E dan antioksidan lutein, yang dapat bermanfaat bagi kesehatan mata.
4. Ceri Acerola
Kemudian, ada ceri acerola, buah satu ini juga banyak mengandung vitam C di dalamnya atau sekitar 822 mili gram (mg). Dalam penelitian menunjukkan, buah ini memiliki sifat melawan kanker, membantu mencegah kerusakan kulit akibat UVB dan mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh pola makan yang buruk.
Editor: Vien Dimyati