Kemenparekraf Fasilitasi 50 Peserta Indonesian Restaurant Fundraising Dapatkan Inspirasi Bisnis Kuliner
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak cara untuk mengenalkan kuliner Nusantara ke mancanegara. Salah satunya melalui Indonesia Spice Up The World (ISUTW).
Ya, dalam upaya memperluas kehadiran bisnis kuliner Indonesia di kancah global serta mendukung program Indonesia Spice Up The World (ISUTW), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan MBN Consulting melakukan talkshow.
Adapun tema yang diangkat memiliki tema "Inspirasi Bisnis Kuliner Indonesia di Luar Negeri bersama pengusaha dan pakar kuliner". Acara ini menghadirkan pengusaha dan pakar kuliner terkemuka yang telah sukses dalam mengangkat citra dan mempromosikan kuliner Indonesia di negara lain.
Talkshow yang bertujuan menggali potensi dan peluang bisnis kuliner Indonesia di pasar internasional ini akan menjadi wadah inspiratif bagi para 50 peserta Indonesian Restaurant FundRaising (IndoStar) yang telah terkurasi dan mengikuti program Inkubasi sebelumnya. Peserta adalah pengusaha kuliner Indonesia yang berada di luar negeri, diharapkan akan mendapatkan wawasan serta inspirasi langsung dari para narasumber yang telah berhasil menjalankan bisnis kuliner di luar negeri.
Anggara Hayun Anujuprana, selaku Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, menyatakan dalam beberapa tahun terakhir, citra kuliner Indonesia telah menarik perhatian dunia. Keunikan rasa serta berbagai macam rempah telah membawa kuliner Indonesia ke dalam sorotan global.
"Disadari, akses pembiayaan merupakan salah satu hal yang krusial bagi kelangsungan bisnis kuliner Indonesia di luar negeri. Oleh karena itu, melalui talkshow ini diharapkan agar peserta dapat memanfaatkan peluang yang ada dan terlibat aktif dalam program IndoStar.
"Dengan semangat kolaborasi dan upaya bersama, kita dapat mengangkat bisnis kuliner Indonesia di luar negeri ke tingkat yang lebih tinggi lagi” ujar Hayun.
Para narasumber yang akan hadir dalam acara ini adalah tokoh-tokoh inspiratif di dunia kuliner Indonesia yang memiliki pengetahuan mendalam dan pengalaman luas di bidang ini. Mereka berbagi cerita sukses, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang efektif untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke panggung internasional.
Dalam sesi tanya jawab talkhow ini, Robert Manan selaku Founder and Chairman of Manan Foundation mengatakan, perjalanan restoran indonesia masih panjang. Namun mempunyai bisnis kuliner Indonesia di luar negeri sangat prospektif, yang terpenting para pelaku bisnis tetap berjuang dalam kondisi apa pun.
"Pelaku bisnis juga harus mengetahui terkait konsep bisnis yang akan dibangun di luar negeri, target market yang dituju, menentukan harga yang tepat, serta dapat menggunakan influencer dalam mempromosikan bisnisnya melalui sosial media. Empat tips ini dapat diterapkan agar pelaku bisnis dapat sukses membangun bisnis kuliner Indonesia di luar negeri’ ujar Robert Manan.
Selain itu, Prof. Adji Hoesodo selaku Direktur Utama dan Founder PT. Aji Caraka Optima (A&Co) mengatakan, dalam pengembangan bisnis kuliner Indonesia, tantangan bukan hanya di akses pembiayaan saja, melainkan bisa bersumber dari human capital.
“Jika organisasi kekulineran kita kuat, maka bisa mendukung dan mempercepat ekonomi negara kita di urutan ke- 4 di dunia di masa mendatang, jadi diharapkan para pelaku usaha kuliner Indonesia bisa menjadi leader di depan terutama dalam skala internasional. Tentukan needs and wants agar mengetahui strategi ke depannya. Teknologi juga dapat dimanfaatkan agar pelaku usaha dapat menciptakan continues improvement dalam bisnisnya," tutur Prof Adji.
Founder - CEO Holycow Group, Chef Afit Dwi Purwanto mengatakan, butuh campaign yang masif untuk mempromosikan kuliner indonesia. Pemetaan kunjungan wisatawan Indonesia di luar negeri juga diperlukan agar dapat menentukan target pasar dari pengembangan bisnis tersebut. Namun yang perlu diketahui dari para pelaku bisnis kuliner di Indonesia yang ingin melakukan pengembangan bisnis di luar negeri adalah jangan mudah menyerah, selalu hasilkan produk yang sangat baik, mementukan strategi harga yang tepat, mengedepankan pelayanan yang prima, dan yang yang terpenting adalah jangan merubah cita rasa makanan tersebut agar kualitas serta rasa tetap terjaga.
Ketua Pokja Pembiayaan Teknologi Finansial dan Program Indonesia Spice Up the World Kemenparekraf, Indriani D. Laratu dalam keterangannya mengatakan para peserta sangat antusias mengikuti acara ini, mereka mendapatkan insight dari para culinary expert seperti bagaimana strategi memasarkan produk yang efektif.
"Selain materi terkait strategi mendapatkan akses pembiayaan, ke depan kami akan fasilitasi pemberian materi terkait bagaimana cara meng-create money, penerapan digitalisasi bisnis, bagaimana mengaplikasikan financial engineering seperti menghitung Cost of Goods Sold (COGS) dalam sebuah perusahaan,” ujar Indriani.
Talkshow ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan pengetahuan yang berharga bagi para pengusaha dan pencinta kuliner yang ingin mengembangkan bisnis mereka di kancah internasional. Selain itu, talkshow ini juga merupakan kesempatan untuk memperluas jejaring bisnis, berbagi pengetahuan, serta mendukung pencapaian program nasional Indonesia Spice Up the World khususnya percepatan pendirian 4.000 restoran Indonesia di Luar Negeri pada 2024.
Editor: Vien Dimyati