5 Makanan Tradisional Khas Indonesia yang Unik, Ada Sate Kere hingga Nasi Kentut
1. Sate Kere
Makanan tradisional pertama yang wajib dicicipi adalah sate kere asal Solo. Dari namanya saja orang sudah bisa memahami, kata kere bermakna susah atau miskin. Sate ini dulu dijadikan makanan bagi masyarakat kurang mampu. Sate kere terbuat dari bahan dasar jeroan sapi, ampas tahu, atau tempe. Seperti sate pada umumnya, star kere dibumbui dengan bumbu kecap dan kacang. Memiliki citarasa yang lezat.
2. Nasi Jinggo
Makanan tradisional Bali ini dikenal enak. Nasi yang masih dibungkus dengan daun pisang memberikan citarasa khas dan unik. Nasi Jinggo disajikan dalam porsi yang kecil, seperti sego kucing asal Yogyakarta, Surakarta, dan lainnya. Mengapa murah meriah, karena dijual dengan harga Rp1.500 - Rp4.000. Adapun sejarah nasi jinggo dimulai sejak 1980-an. Tidak ada yang tahu pasti darimana asal nama nasi jinggo berasal. Salah satu versi menyebutkan, jinggo berasal dari bahasa Hokkien yang berarti "seribu lima ratus", sesuai harga pasaran nasi jinggo sebelum krisis moneter di Indonesia.
Makanan tradisional ini terdiri dari nasi dengan porsi sedikit kemudian diberi lauk ayam sisit (suwir), sambal sero, kering tempe, serundeng, serta mi goreng, dan lainnya. Dengan porsinya yang mini membuat siapa pun merasa ketagihan.
3. Kue Ape/Kue Tete
Dari namanya saja sudah menggelitik, makanan tradisional ini berasal dari Jakarta. Bernama kue Tete atau disebut juga Ape atau Serabi sangatlah populer di kalangan masyarakat. Harganya sangat murah berkisar Rp1.000 - Rp2.000 sudah bisa menambah camilan. Kue ini biasa dijajakan di jalan atau di depan sekolah yang dibuat dari tepung terigu yang dicampur dengan susu. Saat ini dijual dengan berbagai variasi warna dan taburan di atasnya (keju atau meses).
Asal usul pemberian nama kue Tete, sebab banyak masyarakat melihat bentuk kue ape ini seperti payudara. Di mana kue adonan hijau hanya berbentuk bulat di bagian tengah dan kelilingnya kering dan tipis.