Mengenal Bahan Alami untuk Menjaga Kesehatan Rahim, Ada Madu hingga Kunyit
Bahan Alami Bantu Menjaga Kesehatan Rahim
Kedua penyakit tersebut dapat diobati dengan mengadopsi gaya hidup yang sehat, termasuk konsumsi buah dan sayuran segar. Selain itu, pengobatan kedua penyakit ini melibatkan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter setelah pemeriksaan.
Jika miom atau kista mengalami peningkatan ukuran atau jumlah yang signifikan, seringkali pembedahan atau operasi pengangkatan menjadi pilihan.
"Namun, sebelum mempertimbangkan tindakan operasi, sebaiknya dicoba pengobatan alternatif seperti mengonsumsi Ginela Menstruasi Care," kata apt. Amat Defit A, S.Farm, formulator Ginela, melalui keterangannya belum lama ini.
Menurut Amat Defit, Ginela Menstruasi Care adalah madu herbal yang bermanfaat untuk kesehatan rahim dan organ kewanitaan. Terbuat dari lima bahan alami pilihan tanpa tambahan Bahan Kimia Obat atau BKO. Adapun proses produksinya telah diuji dan diawasi oleh ahli yang berkompeten, mengikuti prosedur sesuai standar cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB).
"Ginela menggunakan kombinasi lima bahan alami yang sinergis, yaitu madu hutan, kunyit, asam jawa, jahe, dan kayu manis," kata Amat.
Amat menambahkan, bahan-bahan tersebut telah diformulasikan dengan tepat oleh para ahli, sehingga menghasilkan produk herbal berkualitas untuk perawatan rahim wanita tanpa efek samping. Formulasi bahan pilihan dalam Ginela efektif dalam merawat kesehatan rahim, mencegah berbagai masalah rahim, dan meningkatkan kesuburan.
"Tidak hanya itu, herbal ini juga dapat meredakan nyeri haid dan radang panggul, mengatasi keputihan dan infeksi bakteri pada organ kewanitaan," ujarnya.
Ginela juga dapat digunakan untuk mengatasi haid tidak teratur, nyeri saat haid, sindrom pra-menstruasi (PMS), detoksifikasi rahim, bau, gatal, dan keputihan pada organ kewanitaan. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai terapi dan pencegahan miom dan kista ovarium.
"Yang terpenting, tidak akan menyebabkan keringnya rahim, infertilitas, atau kemandulan, serta tidak menimbulkan efek samping," kata Amat.
Perlu diingat herbal ini tidak boleh digunakan untuk anak di bawah usia dua tahun. Aturan penggunaannya dua kali sehari, dengan dosis dua sampai tiga sendok setelah makan.
Editor: Vien Dimyati