Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!
Advertisement . Scroll to see content

Minum Es Dawet di Desa Ini Jangan Ambil Tatakannya, Hati-Hati Penjual Minta Dinikahi

Senin, 06 Desember 2021 - 18:42:00 WIB
Minum Es Dawet di Desa Ini Jangan Ambil Tatakannya, Hati-Hati Penjual Minta Dinikahi
Mengenal mitos menyantap es dawet Jabung (Foto: YouTube Jejak Richard)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Selalu ada hal menarik di Ponorogo Jawa Timur yang bisa dijelajahi wisatawan. Tidak hanya menikmati destinasi alam yang eksotis. Berada di Bumi Reog ini, Anda juga bisa melakukan wisata kuliner.

Salah satunya yang populer adalah kuliner es dawet Jabung yang sangat legendaris. Namun, saat menikmati segelas es dawet Jabung, Anda juga harus mengetahui mitos dari minuman ini.

Salah satunya, jangan sekali-kali mengambil tatakan piring saat penjual menyajikan es dawet.

Lantas, apa yang terjadi jika pembeli mengambil tatakan piring es dawet? Berikut ulasannya dirangkum melalui Channel YouTube Jejak Richard, dikutip Senin (6/12/2021).

Menarik, salah satu desa di Ponorogo, Jabung, memiliki budaya minum es dawet yang unik. Desa Jabung yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo ini memang terkenal dengan keberadaan dawet jabungnya. Tak heran jika 25 persen warga desa di sini berprofesi sebagai penjual dawet Jabung.

Bahkan, keberadaan warung-warung es dawet Jabung ini sudah ada di Ponorogo sejak tahun 1960.

Dawet merupakan minuman yang populer yang terbuat dari tepung beras atau pun tepung beras ketan. Es Dawet memiliki cita rasa manis dan gurih.

“Kalau dawet itu kisahnya begini, jadi dulu orang Jabung tuh yang tidak punya sawah, itu kalau musim panen pada membuat jualan jajanan dan minuman yang dibawa ke sawah kemudian nanti ditukar dengan hasil panen,” ujar salah satu warga Desa Jabung, yang dilansir dari video youtube di channel Jejak Richard (5/12/2021).

Banyak yang suka, membuat yang tadinya hanya dijajalkan ketika musim panen, kini dawet jabung sudah bisa dinikmati kapan saja.

Seperti dawet pada umumnya, dawet jabung berisi santan dan gula merah cair. Namun, yang unik di sini ada tambahan gempol dan buah nangka.

Gempol adalah bulatan yang terbuat dari tepung beras, berbentuk seperti bakso. Bukan hanya masalah cita rasa, es dawet Jabung juga memiliki cara yang unik dalam penyajiannya.

Konon, pembeli tidak boleh mengambil tatakan atau lepek yang disajikan oleh penjual. Dan hanya boleh mengambil mangkuk dawetnya saja.

Jika pembeli memaksa, maka dia harus menikahi penjual dawet jabung tersebut.

Meski tradisi ini sudah tidak terlalu menjadi acuan bagi para penjual dawet jabung, namun para penjual dawet jabung masih memegang teguh tradisi penyajian dawet tersebut.

Bagaimana, penasaran ingin mencicipi dawet Jabung yang disajikan dengan tatakan piring?

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut