Nikmatnya Menyeruput Kopi Daun Kawa Khas Minang di Batusangkar
JAKARTA, iNews.id - Hujan seringkali turun saat mengunjungi Batu Sangka, Sumatera Barat. Saat tidak hujan saja, udara di Batusangkar dingin, apalagi ketika hujan turun. Untuk menghangatkan tubuh, menyeruput kopi dapat menjadi pilihan.
Roky Yudhasena yang menemani perjalanan saya di Sumbar mengajak untuk menikmati kopi Kawa daun. Sore itu setelah hujan, kami berangkat menuju salah satu kedai yang ada di pinggir jalan. Pemandangan hamparan sawah yang menghijau menemani perjalanan itu.
Sampai di kedai, kami naik ke lantai dua kedai. Kedai di pinggir jalan ini terbuat dari bambu. Sambil menunggu pesanan, kami duduk santai. Roky mengungkapkan, Kopi daun kawa tidak dibuat dari biji kopi tetapi dari daun kopi. "Kopi di sini beda dari kopi biasanya, coba saja deh nanti rasanya," terang Roky Yudhasena kepada iNews.id, beberapa waktu lalu, di Batusangkar, Sumatera Barat.
Dahulu, masyarakat Sumbar dipaksa bekerja oleh Belanda untuk menanam kopi untuk keperluan perdagangan. Namun, mereka tidak pernah bisa mencicipi kopi yang ditanam, sebab kopi dianggap sebagai minuman kalangan tertentu. Karena tidak bisa menikmati kopi, masyarakat menggunakan daun kopi untuk diminum.
Namun pendapat lain mengatakan, kebiasaan meminum kopi daun kawa masyarakat Sumbar bukan dilatarbelakangi oleh peristiwa tanam paksa. Jauh sebelum penjajah Belanda datang, masyarakat telah menikmati kawa daun. Pohon kopi pun telah tumbuh di pedalaman. Di akhir abad 18 orang Minangkabau baru menyadari biji kopi bernilai tinggi.