Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rahasia Rizky Ridho Jaga Stamina di Lapangan, Nutrisi Lengkap Kuncinya!
Advertisement . Scroll to see content

Polusi Udara Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Orang Tua Harus Intervensi Nutrisinya

Jumat, 15 September 2023 - 00:06:00 WIB
Polusi Udara Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Orang Tua Harus Intervensi Nutrisinya
Di tengah polusi, orang tua harus berikan nutrisi yang tepat untuk anak (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Polusi udara menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling serius di seluruh dunia. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Pada anak, polusi udara dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Maka itu, orang tua sudah harus melakukan intervensi nutrisi yang tepat untuk anak.

"Anak-anak lebih rentan terhadap polusi udara. Secara fisiologis, organ tubuh mereka seperti otak dan paru-paru masih dalam tahap pertumbuhan. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan akibat polusi udara," kata Prof Anang Endaryanto, Peneliti Studi “The Notorious Triumvirate in Pediatric Health: Air Pollution, Respiratory Allergy, and Infection”, melalui keterangannya belum lama ini.

Prof Anang menambahkan, di lingkungan yang kurang bersih, anak-anak akan lebih banyak terpapar polusi udara, terutama karena mereka sering berada di luar ruangan. Menurutnya, meskipun pengaruh langsung polusi udara terhadap alergi pernapasan masih dalam penelitian, angka gangguan alergi pernapasan dan infeksi pada anak tetap tinggi di daerah dengan tingkat polusi yang tinggi. 

"Hal ini disebabkan oleh polusi udara yang memicu reaksi peradangan yang memperburuk alergi pernapasan,” katanya.

Penelitian terbaru lainnya bertajuk “The Impact of Air Pollution on Gut Microbiota and Children’s Health: An Expert Consensus” menunjukkan, polusi udara dapat memengaruhi kesehatan anak secara langsung melalui tiga jalur, yaitu jalur perkembangan saraf, kekebalan tubuh, dan kardiometabolik. 

Hal tersebut dapat terjadi karena polutan udara yang tertelan dapat menyebabkan disbiosis atau ketidakseimbangan mikrobiota usus, sehingga dapat memicu respons sistem imun yang menimbulkan reaksi alergi pada anak. 

Partikel polutan udara dapat memengaruhi sel epitel yang merupakan lapisan pelindung usus, baik secara langsung maupun setelah diserap oleh mikrobiota usus. Kedua proses tersebut dapat menyebabkan melemahnya lapisan pelindung usus. 

Hal ini memungkinkan kuman bakteri dan polutan dari udara menembus lebih dalam ke lapisan dinding usus. Akibatnya, interaksi yang lebih aktif di antara sel-sel imun dan memicu peradangan, sehingga mengubah komposisi mikrobiota usus agar lebih sesuai dengan perubahan lingkungan di pencernaan.

Sebagai salah satu peneliti dalam studi “The Notorious Triumvirate in Pediatric Health: Air Pollution, Respiratory Allergy, and Infection”, dan juga sebagai Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr Ray Wagiu Basrowi mengatakan, sebanyak 68 persen penyakit alergi pada usia dewasa sudah dapat diprediksi sejak masa balita karena rekam genetik sulit diperbaiki. 

Meskipun demikian, lanjut dr Ray, anak-anak belum memiliki pertahanan terhadap polusi udara, sehingga peran orang tua sangat penting dalam melindungi mereka. "Gangguan keseimbangan mikrobiota usus pada anak bisa memicu respons sistem kekebalan yang menyebabkan alergi, terutama akibat polusi udara," katanya. 

Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan intervensi untuk menjaga kesehatan anak di tengah polusi, seperti memberikan makanan bernutrisi yang mengandung probiotik dan prebiotik untuk kesehatan pencernaan anak yang dapat mendukung daya tahan tubuhnya. 

"Probiotik dan prebiotik merupakan salah satu asupan makanan yang dapat menunjang perkembangan dan keseimbangan mikrobiota untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Probiotik serta prebiotik berfungsi mendukung keseimbangan mikrobiota usus anak dan membantu memulihkan bakteri baik yang terganggu oleh dampak polusi udara,” ujar Ray.

Dalam menghadapi situasi polusi udara ini, Ray mengimbau, orang tua harus lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan anak, mulai dari memerhatikan dampak polusi udara pada anak dan bagaimana cara pencegahannya. Sebab, anak-anak belum dapat melindungi diri mereka dari ancaman polusi di sekitarnya. 

"Jadi, orang tua yang perlu melakukan upaya pencegahan dengan salah satunya memastikan asupan nutrisi yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mereka bisa tetap sehat dan tumbuh secara maksimal menjadi anak generasi maju,” tutur Ray.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut